SURABAYA (Lenteratoday) - Di masa perkuliahan yang mulai aktif dengan sistem tatap muka atau PTM ini, gadis berusia 20 tahun ini ternyata juga disibukkan dengan latihan untuk persiapan SEA Games 2021 yang akan diselenggarakan di Vietnam pada pertengahan bulan Mei 2022.
Atlet sepakbola wanita yang bernama Insyafadya Salsabillah ini memang menekuni dunia sepakbola sejak tahun 2017. Sebelumnya, ia aktif di bidang atletik.
Jika di dunia atletik, Insyafadya merasa harus “bermain” sendiri, di dunia sepakbola ia menemukan rekan sepermainan yang berjuang bersama-sama. Kebersamaan dengan kawan satu tim inilah yang menjadi salah satu alasannya memilih dunia sepakbola. “Kalau di atletik. kita mainnya sendiri ya jadi kurang seru, tapi kalau sepakbola kan bermain dalam tim jadi rame kan,” ucapnya tersenyum lebar.
Bersama rekan satu tim.
Dalam dunia yang mayoritas dimainkan oleh kaum Adam ini, Insyafadya juga menemukan sosok idola yaitu Rose Lvelle. “Dia salah satu pemain sepak bola wanita di USA. Namanya Rose Lvelle. Nah kalau untuk idola di dalam negeri sih ada juga dan malah sekarang kita jadi rekan satu tim,” tambahnya.
Meski pilihannya untuk berkiprah di dunia sepakbola ditentang orangtua, pada awalnya, Insyafadya bersikeras. Seiring waktu, sejumlah prestasi diraihnya menjadi bukti keseriusannya dengan pilihan ini. Sang orangtua pun akhirnya turut mendukung kebolehannya bermain bola.
Sejak awal menjadi olahragawan dalam cabor atletik hingga kini dalam cabor sepakbola,sudah sederet prestasi berhasil diraihnya. Di antaranya, dalam ajang Women’s Asian Cup 2022 di India, Kejurnas U-16 tahun 2015 di nomor 60 meter putri, Kejurnas U-18 tahun 2017 juara estafet 4x100 meter, Kejurda Jawa Timur tahun 2017 juara lari 100 meter, debut futsal seleknas pertama.
Gadis ketiga dari emoat bersaudara ini juga menuturkan, dunia sepak bola saat ini, khususnya wanita, sudah mulai berkembang dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Tentunya harapannya, ke depan akan terus berkembang dan menghasilkan lebih banyak lagi timnas sepak bola wanita di Indonesia ini.
Penulis : Arum Dyah Cahyani | Editor : Endang Pergiwati
.jpg)
