
SURABAYA (Lenteratoday) - Rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Gunung Anyar Sawah di Kelurahan Gunung Anyar, Kecamatan Gunung Anyar, telah diresmikan oleh Walikota Surabaya Eri Cahyadi dan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Serta Pertanahan, Irvan Wahyudradjad, Senin (30/5/2022).
Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan prioritas dari rusunawa ini dibangun khusus untuk warga atau masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Rusunawa ini bukan untuk dihuni selamanya, rusunawa ini adalah untuk saudara kita yang dia memang masuk dalam kategori MBR, yang gajinya di bawah Rp 1,5 juta. Tapi, kalau sudah bisa bayar cicilan motor, mencicil barang lainnya, itu bukan MBR lagi,” tegas Wali Kota Eri Cahyadi, di hadapan para muspika serta jajaran PD.
Pemberdayaan MBR yang menghuni rusunawa sebisa mungkin pendapatannya meningkat minimal kurang dari satu tahun hingga dua tahun. “Tugasnya pemerintah adalah bagaimana mengubah nasibnya warga Surabaya, dari pendapatan warga yang rendah menjadikan memiliki pendapatan yang lebih tinggi,” kata Mas Eri.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan, Irvan Wahyudradjad mengatakan, rusunawa Gunung Anyar Sawah yang hari diresmikan ada 100 unit di blok B. Sementara itu, di blok A terdapat 100 unit.
“Selain rusunawa Gunung Anyar Sawah ini, ada juga di 20 lokasi lainnya totalnya 105 blok dengan jumlah unitnya 5.157 dan penghuninya total ada 25.712. Sedangkan yang baru ini baru 25 orang, karena kan verifikasinya ketat dan harus MBR ya,” kata Irvan.
Ia menjelaskan, bagi warga Gunung Anyar khususnya MBR bisa mendaftarkan diri untuk menghuni rusunawa. Untuk pendataan calon penghuni rusun, ia menjelaskan telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya, camat dan lurah setempat agar tepat sasaran.
“Sebenarnya tanpa mendaftarkan diri pun kami sudah punya data, jadi tinggal verifikasi kebenarannya. Apakah masih MBR atau sudah lulus dari MBR,” ujarnya.
Irvan juga mengatakan, warga rusunawa akan diberdayakan dengan bekerjasama dengan Dinas Ketenagakerjaan untuk mengikuti pelatihan dan sertifikasi berbagai profesi. Diantaranya, ada montir, pertukangan dan masih banyak lainnya sampai bisa keluar dari status MBR.
“Jadi bukan hanya warga penghuni rusun, harapan Pak Wali juga warga MBR lainnya juga diberdayakan, agar target pemkot mengentaskan warga kurang mampu di Surabaya tercapai targetnya,” jelasnya.
Reporter : Miranti Nadya | Editor : Endang Pergiwati