
Surabaya-UniversitasNegeri Surabaya (Unesa) tidak hanya memiliki tanggung jawab keilmuan danpendidikan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai lembagapendidikan negeri, Unesa juga memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan(TJSL), terutama lingkungan sekitar kampusnya. Langkah aktif membantulingkungan dan pemerintah dalam meminimalisir pencemaran udara dan pemanasanglobal pun dilakukan dengan membuat hutan kampus.
Seperti diketahui, konsekuensi dari meningkatnyajumlah penduduk di perkotaan adalah akanmengakibatkan semakin banyak pula pemanfaatan sumber daya alam (SDA) danlingkungan yang salah satunya yaitu pemanfaatan sumber daya lahan. Problematikasumber daya lahan yang berkaitan dengan ruang kota terlihat dari semakinmeningkatnya intensitas ruang terbangun dibanding dengan ruang terbuka hijau.

Sejalan dengan hal tersebut maka kualitas udara diperkotaan pun akan memburuk. Sebab, makin banyaknya pencemaran udara dariberbagai sumber tanpa diimbangi oleh ruang terbuka hijau yang memadahi. Kondisiini dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global. Untuk meningkatkan kualitaslingkungan perkotaan, maka diperlukan kesadaran dan usaha untuk mengembangkankawasan hijau kota.
Sepertidiketahui, tingkat pencemaran udara di Surabaya terbilang sudah dalam tahapmemprihatinkan. Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) berada di ambangwaspada. Kehadiran hutan kota yang terletak di dalam kampus diharapkan dapatmempengaruhi luasan ruang terbuka hijau kota secara keseluruhan yang dapatberpotensi untuk memproduksi oksigen lebih banyak lagi dan menyerapkarbondioksida. Langkah ini guna mengatasi pencemaran udara di wilayahperkotaan dan untuk meminimalisir pemanasan global.
UniversitasNegeri Surabaya (Unesa) pun berinisiatif membuat hutan kampus dengan konseptempat rekreasi, edukasi, dan konservasi. Selain ada di dalam kerangka besaruntuk peningkatan kualitas lingkungan, hutan kampus ini juga sebagai saranamelepas penat atau refreshing sertarumah bagi banyak vegetasi tanaman dan binatang dan juga tidak melupakan unsuredukasi karena mengingat Universitas Surabaya sebagai lembaga pendidikan.
Usaha pencegahan pencemaran dan pemanasan globalberupa inisiasi dibuatnya hutan kampus ini berada di UNESA Lidah yang memilikitotal luas wilayah ± 759.333m2.Di dalamnya selainterdapat Rektorat,juga ditempati oleh Fakultas Ilmu Pendidikan yang terdiridari 8 jurusan; Fakultas Ilmu Keolahragaan yang terdiri dari 3 jurusan;Fakultas Bahasa dan Seni yang terdiri dari 8 jurusan, dan Program StudiMagister yang terdiri dari 8 jurusan.
Kampus Lidah ini memiliki luasan yang lebih besardibanding dengan kampus Ketintang sehingga cocok dan memungkinkan untuk dibuatruang terbuka hijau yang luas dalam bentuk hutan kampus seluas 4 km2.Dengan dibuatnya hutan kampus ini diharapkan bisa mempunyai peranan aktifsebagai carbon sink yang paling efektif sehingga dapat mengurangipeningkatan emisi karbon di atmosfir dan meningkatkan kesadaran lingkungan. Untukmelihat konsep secara keseluruhan, dapat dilihat visualisasinya berupa video dichannel youtube (https:// www.youtube.com/watch?v=dlXLrdTCeGU).(adv)