26 April 2025

Get In Touch

Bibit Buahku, Bukti Suksesnya Bisnis Pertanian oleh Generasi Muda

Fatkhul dan Zaki, founder Bibit Buahku saat ditemui di kebunnya.
Fatkhul dan Zaki, founder Bibit Buahku saat ditemui di kebunnya.

SEMARANG (Lenteratoday) - Ribuan bibit tanaman buah berjajar rapi di lahan seluas satu hektar yang berlokasi di Patembon, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Bibit-bibit tersebut merupakan hasil produksi dari Bibit Buahku. Mulai dari tanaman lokal, impor, hingga introduksi tersedia disana.

Usaha Bibit Buahku telah berjalan sejak tahun 2015. Saat itu, Fatkhul bersama 2 temannya, Zaki dan Tomi mulai merintis usaha bibit setelah ketiganya mengamati penjual bibit di lingkungan kampusnya, Universitas Negeri Semarang.

"Untuk produknya, sampai saat ini, masih di tanaman buah. Hasil okulasi, hasil cangkok, stek, kayak gitu. Cuman insyaallah semua tanaman buah ada. Alpukat, mangga, durian, semua kita ada," kata Fatkhul, salah satu founder Bibit Buahku, Jumat (2/9/2022).

Bibit yang dibudidayakan di Bibit Buahku mendapatkan perhatian khusus dalam perawatan kesehatannya. Hal tersebut dilakukan agar bibit tidak habis terserang hama.

"Setiap 1 bulan sekali, kita pupuk, dan 2 minggu sekali kita semprot insektisida maupun fungisida. Ini untuk menanggulangi tanaman-tanaman sakit," jelasnya.

Melalui Bibit Buahku, Fatkhul, Zaki, dan Tomi, membuktikan kesuksesan pertanian di tangan generasi muda. Dalam produksi dan perawatan bibit serta lahan, pihaknya dibantu 10 karyawan yang sebagian besar berusia di bawah 30 tahun.

"Dengan melibatkan orang-orang yang bisa membantu itu anak-anak muda, nantinya mereka bisa tahu pertanian itu seperti ini, perkebunan itu seperti ini. Setidaknya membuat mereka minat untuk berkebun," katanya.

Sebelumnya, Fatkhul, Zaki, dan Tomi, mengaku belum terlalu paham akan dunia pertanian, karena ketiganya memiliki latar belakang pendidikan di bidang Sastra. Namun, hal tersebut tidak menghalangi mereka dalam terus mengembangkan bisnisnya. Melalui diskusi dengan para ahli, membaca buku dan artikel, serta belajar otodidak dari pengalaman, membuatnya semakin kaya akan ilmu pertanian.

Selain fokus menjual produk, Bibit Buahku juga kerap memberikan edukasi mengenai serba-serbi tanaman di channel youtubenya, bibitbuahku.com. Bahkan, pada bulan Agustus kemarin, ia berhasil mendapatkan Silver Button dari Youtube karena berhasil mendapatkan 100.000 subscribers. Viewersnya pun berasal dari berbagai negara.

Beberapa kali, kebun Bibit Buahku pernah menjadi tempat edukasi budidaya tanaman dan pertanian untuk peserta didik dari sejumlah sekolah.

Omzet yang dihasilkan melalui Bibit Buahku pun telah mencapai Rp 50-100 juta rupiah per bulan. Bahkan, tak jarang ia juga mendapatkan proyek-proyek perkebunan dengan nilai yang tak kalah fantastis.

"Kalau omzet tetap fluktuatif ya, naik turun, kadang bisa 50, bisa 100, naik turun ya. Cuman kalau ada proyek itu bisa lebih, sekali transaksi 100 juga bisa," katanya.

Produknya pun sudah bisa dikirimkan ke luar Pulau Jawa, seperti Aceh. (*)

Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.