Malang – Hari pertama pelaksanaan sosialisasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Malang Raya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa terjun langsung ke Pasar Klojen, Kota Malang. Gubernur menandaska bahwa penerapan pedagang ganjil genap di pasar itu bisa menjadi role model untuk seluruh pasar di Jatim.
Kedatangan gubernur bersama Forkompimda Jatim ini disambutpara pedagang yang sudah menerapkan physical distancing dengan pola ganjilgenap. “Hari ini sebetulnya yang ganjil yang jualan, besok yang genap yangjualan. Dan pedagang sudah dikasoh nomor masing-masing yang jual,” tandas GubernurKhofifah di sela-sela kunjugannya, Kamis (14/5/2020).
Dia menandaskan bahwa pola dilakukan di pasar Klojen inimerupakan penerapan physical distancing yang cukup bagus. Pola ini seharusnya menjadicontoh untuk pasar pasar yang lain, termasuk pasar di daerah yang belummenerapkan PSBB.
Penerapan ganjil genap ini dilakukan dengan memberikan nomorpada stan-stan pada pedagang. Dengan nomor tersebut maka diterapkan satu hariyang diperbolehkan berjualan adalah nomor ganjil dan satu hari kemudian nomorgenap. Sehingga, terjadi pergantian perdagang dan terjadi pola physicaldistancing.
“Jadi physical distancing berseiring dengan proses perekonomiansupaya roda ekonomi yang bergulir. Ini saya rasa bisa menjadi role model yangdilakukan oleh walikota Malang. Physical distancing ini semua sebetulnya, Cuma biasanyakemudian ada penguatan bagaimana bisa efektif dan terukur, signifikan physicaldistancing maka dikuatkan dengan format format seperti ini,” tandasnya.
Gubernur juga menegaskan bahwa hal ini tidak hanya untukyang sedang melakukan PSBB saja, namun juga bisa diterapkan se Jatim dan bahkandaerah daerah lain juga bisa menjadi role model. (ufi)
.jpg)
.jpg)
