JAKARTA (Lenteratoday) – Poling pendahuluan kandidat calon presiden (capres) yang dilakukan Jaringan Informasi Rakyat (Jari Rakyat) menempatkan lima nama yang bersaing ketat sebagai kandidat capres potensial 2024 mendatang.
Berdasarkan (Jari Rakyat), lima nama tersebut adalah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Abdul Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto. Mereka menjadi lima teratas dari 14 nama yang muncul dalam poling tersebut. Nama-nama lainnya adalah Airlangga Hartarto, Budi Gunawan, Erick Thohir, Moeldoko, Puan Maharani, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Tito Karnavian, dan Tri Rismaharini.
Berdasarkan perolehan poling tersebut, nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Demokrat menempati posisi tertinggi dengan 29,2%. Kemudian disusul Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan perolehan 19,5%; Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebanyak 17,9%; Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar sebanyak 15,9%; dan Prabowo Subianto sebanyak 9,7%.
Sedangkan nama-nama lainnya yaitu Airlangga Hartarto mendapat 0%, Budi Gunawan mendapat 1,5%, Erick Thohir sebanyak 2,6%, Moeldoko mendapat 0%, Puan Maharani sebanyak 1,5%, Ridwan Kamil sebanyak 5,6%, Sandiaga Uno sebanyak 3,6%, Tito Karnavian sebanyak 4,1%, dan Tri Rismaharini sebanyak 2,1%.
Koordinator Nasional Jari Rakyat, Prasetyo mengatakan poling pendahuluan ini merupakan upaya untuk menjaring sejauh mana atensi suara rakyat terhadap Capres pilihannya. “Setelah poling ini, kami berencana melakukan survei dengan terjun langsung ke masyarakat untuk mengkomparasi hasil sebelumnya,” ujarnya kepada wartawan, Jakarta, Kamis (27/5/2021).
Menurut Prasetyo, munculnya nama AHY dengan perolehan 29,2% suara sementara dapat menunjukkan bahwa masyarakat sedang mencari alternatif pilihan. Selain itu, figur Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga dalam hasil poling sementara ini, lanjut dia, relatif sama dengan hasil survei beberapa lembaga.
Namun demikian patut dicermati nama Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) dalam posisi lima besar menjadi sorotan tersendiri. “Di ranah media sosial, kader PKB cukup intensif menggaungkan nama Gus AMI untuk RI 1, ditambah dengan giat mereka di lapangan dengan berbagai program untuk lebih mengenalkan nama Gus AMI ke kalangan milenial. Ini pertanda mesin PKB sudah relatif panas dan siap bersaing dengan figur ternama lainnya,” kata kandidat Doktoral Ilmu Pemerintahan IPDN ini.
Terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid menegaskan bahwa banyak desakan dari kalangan bawah dan juga sejumlah kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) di berbagai daerah agar partainya mencapreskan Gus AMI pada Pilpres 2024 mendatang.
”Banyak desakan kepada Ketua Umum PKB Gus Ami, dan desakan itu karena beliau dianggap satu-satunya representasi tokoh dari NU (Nahdlatul Ulama-Red),” ujar Jazilul di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (28/5/2021).
Wakil Ketua MPR ini menambahkan, sampai saat ini PKB terus menjalin komunikasi dengan partai lain guna menyamakan pandangan guna bisa menjalin koalisi. Sebab Gus AMI maju tidak bisa sendirian mengusungnya karena keterbatasan suara yang dimiliki PKB.
”Harus memenuhi syarat administratif 20 persen suara. Itu syarat administratif dan PKB memiliki 10 persen suara. Tentu sesuai dengan visi yang diusung PKB selama ini,” katanya. (ufi)
