10 April 2025

Get In Touch

Hati-hati! 'Super Gonore' Muncul di AS, Pasien Tak Mempan Diobati

Hati-hati! 'Super Gonore' Muncul di AS, Pasien Tak Mempan Diobati

MASSACHUSETTS (Lenteratoday) - Amerika Serikat (AS) melaporkan kasus pertama 'super gonore' yang resisten atau kebal pada sejumlah obat. Kasus ini ditemukan di Massachusetts dan tengah diselidiki lebih lanjut.

Menurut Kepala Departemen Kesehatan Massachusets, Dr Margaret Cooke, penemuan kasus 'super gonore' itu merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius. Gonore adalah infeksi menular seksual (IMS) paling umum kedua di AS, dengan sekitar 700 ribu kasus baru terdeteksi setiap tahun.

"Penemuan jenis gonore ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius yang (otoritas kesehatan) telah waspada untuk mendeteksinya," tegas Dr Cooke, dikutip dari Daily Mail, Selasa (24/1/2023).

Para pejabat setempat mengatakan dua pasien dari kasus pertama 'super gonore' ini kemungkinan tertular di negara bagian tersebut. Sejauh ini, diketahui tidak ada hubungan seks antara pasangan yang kerap dikaitkan sebagai jalur penularan infeksi menular seksual (IMS) tersebut.

Kondisi Pasien 'Super Gonore'
Dikutip dari Daily Mail, pejabat kesehatan Massachusetts mengatakan jenis yang menginfeksi kedua pasien 'super gonore' tersebut menunjukkan adanya tanda-tanda kebal terhadap setiap obat yang digunakan untuk mengatasi bakteri tersebut.

Pasien pertama sempat datang ke dokter dengan keluhan uretritis atau radang uretra. Diketahui, pasien tersebut tidak memiliki kontak dengan orang yang terinfeksi gonore. Ia juga tidak ada riwayat perjalanan baru-baru ini.

Dari hasil pengujian, pasien tersebut diketahui menderita gonore yang berhasil diobati dengan suntikan ceftriaxone.

Tetapi, tes laboratorium lebih lanjut menunjukkan bahwa strain dari gonore tersebut memiliki kerentanan yang berkurang terhadap antibiotik ini. Bahkan strain itu resisten atau kebal terhadap antibiotik lain yang digunakan untuk melawan bakteri.

Strain gonore tersebut juga ditemukan memiliki mutasi genetik penA60. Mutasi ini sebelumnya dikaitkan dengan resistensi ceftriaxone oleh para ilmuwan Inggris.

Kepala kesehatan Massachusetts juga mendeteksi adanya mutasi penA60 pada strain gonore yang menginfeksi pasien kedua. Beruntungnya, pasien yang juga tidak melakukan perjalanan baru-baru ini berhasil diobati dengan ceftriaxone.

Namun, seorang juru bicara negara menolak untuk mengkonfirmasi rincian lainnya dari kedua kasus tersebut. Misalnya seperti usia, jenis kelamin, tempat tinggal, hingga kapan mereka terinfeksi.

Penyakit gonore ini dapat menyebabkan rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil. Namun, pada beberapa pasien tidak menunjukkan gejala.

"Kami mendesak semua orang yang aktif secara seksual untuk secara teratur dites untuk infeksi menular seksual dan mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah pasangan seksual mereka dan meningkatkan penggunaan kondom saat berhubungan seks," pungkasnya.(*)

Sumber: Daily Mail /Editor: Widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.