20 April 2025

Get In Touch

Kapolda Jatim Sarankan Supaya Surabaya Bentuk Kampung Tangguh

Kapolda jatim Irjen Pol Fadil Imran, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Pangdam V/Brawijaya Surabaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah.
Kapolda jatim Irjen Pol Fadil Imran, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Pangdam V/Brawijaya Surabaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah.

Surabaya - Kasus positif virus corona (Covid-19) di Surabaya yang terus meningkat membuat berbagai stakeholder berupaya keras mencari solusi. Kapolda Jatim Irjen Pol Mohammad Fadil Imran menyarankan supaya Pemkot Surabaya membentuk kampung tangguh.

Hal itu disampaikan saat Rapat Koordinasi bertajuk Analisa dan Evaluasi Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Surabaya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Mohammad Fadil Imran, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah beserta Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya di Graha Sawunggaling Lantai 6, Gedung Pemkot Surabaya, Jumat (22/5/2020).

Seperti yang telah diketahui bahwa pada tanggal 25 mendatang, PSBB jilid dua akan segera berakhir. Namun, angka terkonfirmasi positif di Surabaya terus merangkak naik. Kapolda Jatim Irjen Pol Mohammad Fadil Imran mengatakan yang paling penting adalah cara mengintervensi covid-19 agar menurun. Dia juga meminta pada Pemkot Surabaya untuk membuka data, jika datanya tepat nantinya penanganannya juga cepat.

“Contohnya per hari ini, kecamatan yang paling banyak orang terkonfirmasi yakni Rungkut. Kita breakdown perkelurahan mana paling banyak, kita brekdown lagi RW mana paling banyak, makin kecil klatser yang kita buat makin baik,” ujarnya saat melakukan arahan, Jum’at (22/5/2020).

Lalu, lanjut Fadli, ia menyarakan kepada Walikota Surabaya membuat program kampung tangguh. Dengan melibatkan masyarakat untuk memecahkan masalah. Bersinergi bersama-sama menghadapi covid. Kuncinya kuat kerjasama Pemda dengan masyarakat, kuat dengan tokoh pemuda.

“Tujuannya adalah bagaimana menurunkan angka covid-19, lalu yang kedua adalah dampak mengakomodir dampak sosial yang terjadi. Dengan adanya struktur ini, bisa mendata semuanya, setelah punya data OTG, PDP, maka kita melakukan analisa. Nantinya kedepan bagaimana cara menyembuhkan tetapi bagaimana tidak sampai terkena covid-19,” ujarnya.

Fadli mengatakan program kampung tanggung dibentuk untuk kampung yang paling berdampak. Ia menegaskan bahwa sesungguhnya vaksin corona adalah kedisiplinan.

“Ia memastikan, bahwa nantinya kampung tersebut dapat berfungsi untuk menyerap aspirasi masyarakat yang dikelola langsung oleh perwakilan masyarakat atau LPMK. “Nanti saya akan koordinasi dengan camat se-Surabaya,” ungkapnya.

Sementara itu Walikota Risma berterima kasih atas dukungan dari semua pihak dalam upaya memutus mata rantai Covid-19. Menurut dia, situasi di lapangan tidak semudah yang dibayangkan oleh masyarakat. Oleh sebab itu, berbagai dukungan yang mengalir itu akan membantu Walikota perempuan pertama di Surabaya ini dalam memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.
 
“Dengan support ini saya percaya kita bisa menyelesaikan permasalahan ini dengan tepat. Sering kali kita lakukan negosiasi atau upaya persuasif saat meminta mereka (warga yang terkonfirmasi) untuk ke rumah sakit,” kata Wali Kota Risma. (ard)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.