08 April 2025

Get In Touch

Tunggu Distribusi Vaksin HPV, Dinkes Kota Malang Perkuat Komitmen Pencegahan Kanker Serviks

(ilustrasi) Pemberian vaksinasi HPV kepada siswi sekolah dasar di Kota Malang (Dok. Humas Pemkot Malang)
(ilustrasi) Pemberian vaksinasi HPV kepada siswi sekolah dasar di Kota Malang (Dok. Humas Pemkot Malang)

MALANG (Lenteratoday) - Dalam upaya memberantas kasus kanker serviks di Kota Malang, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat tetap berkomitmen dan aktif melakukan sosialisasi pencegahan melalui vaksinasi human papillomavirus (HPV). Kendati demikian, Dinkes Kota Malang saat ini masih menunggu distribusi vaksin HPV untuk melanjutkan program yang telah menjadi fokus perhatian Pemkot Malang ini.

Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif mengatakan, pihaknya saat ini tengah gencar dalam menggelar penyuluhan kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah Kota Malang. Sebab dengan adanya penyuluhan ini, menurutnya, para siswi akan diberikan pemahaman yang lebih baik, mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, terutama dalam menjelang dan sesudah menstruasi.

"Jadi inilah yang kami sampaikan di sekolah-sekolah untuk kesehatan reproduksi, terkait bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk menjaga reproduksinya, saat dia menjelang dan sesudah haid. Jadi kami akan melanjutkan program sosialisasi ini dan pemberian vaksin HPV secepat mungkin begitu vaksin telah tersedia," ujar Husnul, saat dikonfirmasi awak media, Jumat (2/6/2023).

Sebelumnya, Husnul menyampaikan bahwa sejak tahun 2021, Kota Malang telah menjadi pilot project untuk program vaksinasi HPV dengan berhasil menjangkau lebih dari 500 siswi dari kelas 4 dan 5 di sekolah dasar. Pada tahun ini, Dinkes Kota Malang telah mencatat sekitar 9.585 siswi dari kelas 5 dan 6 SD yang masuk dalam daftar calon penerima vaksin HPV.

"Kota Malang sebenarnya sudah melaksanakan sebagai pilot project tahun 2021 yang untuk kelas 4 dan kelas 5 SD, kita kemarin itu dapat 500 sasaran. Kalau tahun ini, ada sekitar 9.585 siswi kelas 5 dan 6 SD yang masuk pada daftar calon penerima vaksin HPV," terangnya.

Husnul melanjutkan, pilihan usia anak-anak tersebut mengacu pada pedoman dan program nasional dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI). Dimana menurutnya, sasaran vaksinasi HPV saat ini masih difokuskan pada usia 9 hingga 13 tahun, dengan harapan dapat memberikan perlindungan lebih dini secara efektif.

Sementara itu, dalam upaya untuk memperluas cakupan program ini, Husnul juga menyebutkan bahwa Dinkes Kota Malang telah merencanakan untuk melibatkan masyarakat lainnya, terlebih perempuan usia remaja dan dewasa. Namun ia kembali menekankan, untuk saat ini, pemberian vaksin HPV secara gratis tersebut masih mengikuti program nasional yang menyasar pada usia anak sekolah dasar.

"Memang penting, jadi vaksin ini juga bisa diperoleh secara mandiri, tapi kalau yang tanpa dipingut biaya, ini kan masih program nasional yang diperuntukan untuk usia 9-13 tahun," serunya.

Diakhir, Husnul menuturkan bahwa Dinkes Kota Malang juga sedang mempertimbangkan kolaborasi dengan pihak ketiga, mengingat keberhasilan kolaborasi dalam pemberian vaksinasi Covid-19 yang melibatkan posko-posko vaksin. Namun, rencana kolaborasi tersebut masih menunggu petunjuk lebih lanjut mengenai distribusi vaksin serta jumlah dosis yang akan didapatkan oleh Kota Malang.

"Kami masih menunggu nanti kan petunjuknya seperti apa, kemudian kita dapat berapa dosis, baru nanti kita bisa memetakan kira-kira bisa ndak di 16 Puskesmas Kota Malang, atau nanti perlu bantuan dengan pos-pos vaksin yang sudah ada itu. Tapi kami tahun ini juga belum mendapatkan distribusi vaksinnya," pungkasnya.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.