
SURABAYA (Lenteratoday) – Dua mahasiswa tugas akhir Fakultas Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya), Yuni Asyurotin dan Nabila Dhafa, membuat minuman herbal berbahan dasar daun sambiloto.
Minuman herbal yang diberi nama Androbetik ini bermanfaat untuk membantu mengontrol glukosa darah serta mencegahan diabetes.
Yuni menuturkan, nama Androbetik diambil dari nama latin simplisia sambiloto yakni Andrographis paniculata dan diabetes (penyakit kencing manis).
"Androbetik ini merupakan salah satu sediaan nutrasetikal atau minuman fungsional dengan bahan aktif ekstrak sambiloto yang diformulasikan menjadi granul minuman serbuk," tuturnya, Jumat (1/03/2024).
Yuni menjelaskan, jika sambiloto memiliki karakteristik rasa yang sangat pahit sehingga memiliki keterbatasan ketika digunakan secara per oral atau melalui rute mulut.
”Untuk itu, kami membuatnya dalam bentuk minuman agar mempermudah konsumen yang memiliki kesulitan meminum suplemen dalam bentuk tablet atau pil,” jelasnya.
Sambiloto dipilih sebagai bahan dasar karena memiliki aktivitas farmakologis sebagai anti kanker, antiinflamasi, antidiabetes, dan pengobatan infeksi saluran napas atas.
”Di Indonesia, sambiloto merupakan salah satu komponen pada ramuan jamu saintifik antidiabetes yang telah dilakukan uji klinis dan terbukti efektif,” tambahnya.
Terkait proses pembuatannya, Nabila menjelaskan, pembuatan healthy drink Androbetik diawali dengan pembuatan kompleks inklusi ekstrak sambiloto dengan bahan tambahan beta siklodekstrin.
Pembuatan kompleks inklusi ini merupakan inovasi yang ditujukan untuk menutupi karakteristik rasa pahit dari ekstrak sambiloto.
"Setelah didapatkan kompleks inklusi ekstrak sambiloto dan beta siklodekstrin, maka ditambahkan secara bertahap komponen penyusun serbuk healthy drink Androbetik. Salah satu komponen yang ditambahkan adalah pemanis zero calories yakni sukralosa," jelasnya.
Mahasiswa angkatan 2020 itu mengungkapkan, dalam 1 sachet Androbetik dengan berat bersih 20 gram, mengandung 0,1 gram ekstrak kental sambiloto yang setara dengan 1 gram serbuk herba sambiloto.
Meski demikian, untuk saat ini, Androbetik belum dilakukan pengujian secara klinis. Namun untuk keamanannya, inovasi ini merujuk pada penelitian sebelumnya yang pernah menguji 20 pasien diabetes melitus tipe 2. Selama jangka waktu 12 minggu, mereka mengonsumsi serbuk herba sambiloto dosis 0,6 – 1,8 g setiap hari.
Dari hasil penelitian tersebut, penelitian melaporkan adanya penurunan signifikan pada nilai HbA1c sebesar 5,46% dan glukosa darah puasa sebesar 20,93%.
Sekain itu, penelitian tersebut juga melaporkan bahwa pemberian serbuk herba sambiloto relatif aman dan tidak ada laporan efek samping pada saat dikonsumsi selama periode waktu pengujian.
"HbA1c atau hemoglobin A1c berfungsi untuk mengukur rata-rata jumlah sel darah merah atau hemoglobin yang berikatan dengan gula darah atau glukosa selama 3 bulan," ungkapnya.
Ia juga menambahkan jika produk ini telah dilakukan uji kesukaan produk pada 40 panelis. Hasilnya, masih perlu adanya perbaikan formula agar dapat meningkatkan nilai penerimaan konsumen.
“Ke depannya akan ada beberapa penyempurnaan. Harapan kami, healthy drink Androbetik dapat menjadi alternatif nutrasetikal untuk pencegahan atau tindakan preventif terutama pada konsumen prediabetes,” harapnya. (*)
Reporter: Amanah Nur Asiah (mg) | Editor : Lutfiyu handi