
Kediri - Satpol PP Kabupaten Kediri mengakui teror petasan (mercon) dan ancaman bakar keluarga yang terjadi di kediaman mantan Bupati Sutrisno, suami Bupati dr Hj Hariyanti Sutrisno di Jl Soekarno-Hatta, Desa Katang, Kecamatan Ngasem begitu cepat. Padahal rumah tersebut berhadapan dengan Kantor Pemkab Kediri.
Pasca teror, penjagaan rumah mantan Bupati Kediri dua periode (2000-2010) diperketat dengan menambah personel jaga dua kali lipat lebih dari sebelumnya. Semula hanya dijaga 3 personel kini menjadi sebanyak 7 personel penjaga.
“Kalau dibilang kecolongan yang kecolongan,tapi bagaimana lagi kejadiannya begitu cepat hanya dalam hitungan detik.Pelakunya langsung kabur dan layar pantau CCTV ada didalam rumah, bukan di pospenjagaan,” kilah Kepala Satpol PP Kabupaten Kediri, Agung Joko Retmono saatdihubungi lenteratoday.com, Selasa (18/8/2020).
Dijelaskan, saat kejadian anggota Satpol PP berjaga di pos penjagaan yang terletak di pojok sisi selatan rumah (dekat lapangan Katang). Sementara bagian rumah yang jadi sasaran pelemparan pelaku ada di sebelah utara dan kejadiannya begitu singkat dalam hitungan detik. “Setelah kejadian begitu ditengok anggota Satpol PP yang berjaga, pelaku sudah kabur dan menghilang,” papar Agung Joko.
Semula, personel Satpol yang berjaga di rumah tempat kejadian perkara (TKP) hanya 1 anggota. Sedangkan 2 anggota lainnya ditempat di pos penjagaan dalam atau di pintu gerbang Kantor Pemkab Kediri sisi utara yang berhadap-hadapan dengan rumah TKP. Sebab dua penjaga itu juga punya kewajiban menjaga kompleks perkantoran.
“Kami rasa dengan pola itu cukuplah, duapersonel Satpol PP yang lain merangkap tugas dan mengawasi dari rumah jauhkediaman Pak Tris (mantan Bupati Sutrisno). Selain itu ada 2 personel Satpam dirumah tersebut,” ujar Agung Joko.
Saat ini penjagaan di rumah TKP ditambah dua personel dari Polres Kediri dan dua personel Satpol PP yang semula berjaga di pos dalam gerbang utara Kantor Pemkab Kediri digeser ke pos luar dengan kewajiban melakukan patroli setiap satu jam sekali.
Seperti diketahui pelaksanaan pemilihan bupati(pilbup) masih sekitar 4 bulan lagi, suhu politik di Kabupaten Kediri mulaimemanas. Rumah Sutrisno, mantan bupati yang juga suami Bupati dr Hj HaryantiSutrisno, di Jl Soekarno-Hatta, Kelurahan Katang, Minggu (16/8/2020) dini hari,diteror petasan yang berisikan ancaman pembakaran anggota keluarganya.
Dalam aku facebook, Sutrisno menceritakan,pada Minggu (16/8/2020) sekitar pukul 03.00 WIB saat waktu-waktu pelaksanaanSalat Tahajud, ada sepeda motor melemparkan petasan ke rumahnya. Padaselongsong petasan yang tidak turut hancur berisi tulisan pesan dengan hurufbesar semua yang berbunyi; Kediri milik NU , angkat kakimu sebelum kamu dankeluargmu, Kami Bakar !!!, NKRI harga mati. Selama 20 Th Kediri Nyaman danTenang, dengan pilkada saat ini Kediri mendapatkan teror sedemikian ini, semogaAllah SWT melindungi masyarakat Kediri.
Dalam unggahan tersebut juga disertai videorekaman CCTV saat pelaku melakukan pelemparan mercon. Dalam video berdurasi 33detik, pelaku berboncengan menggunakanmotor matic dari arah selatan, sesampai di depan pintu rumah Sutrisno pelakuberhenti sejenak, kemudian berjalan dan memutar arah kembali ke selatan ,pembonceng yang menggunakan helm dan celana pendek berwarna senada hijau turunmendekati pintu rumah dan selanjutnya terlihat menyalakan petasan danmelemparnya ke dalam rumah. (gos)