30 April 2025

Get In Touch

Selai Kacang, Superfood atau Sekadar Camilan?

Ilustrasi (youngontop.com)
Ilustrasi (youngontop.com)

SURABAYA (Lentera) - Selai kacang menjadi pilihan populer untuk isian roti panggang saat sarapan. Perpaduan rasa gurih dan manisnya membuat banyak orang menyukainya. Bahkan, tak jarang orang menikmatinya langsung dengan menyendok dari toples.

Namun, di balik rasanya yang lezat, pernahkah terlintas apakah selai kacang benar-benar sehat? Berikut ini manfaat dan risiko konsumsi selai kacang yang dikutip dari berbagai sumber.

Sumber Protein

Selai kacang yang terbuat dari kacang tanah yang digiling hingga menjadi adonan kental ternyata dapat menjadi salah satu sumber protein nabati. Dilansir dari U.S. Department of Agriculture (USDA), dalam 100 gram selai kacang terkandung sekitar 24 gram protein. Namun, kandungan asam amino esensial metionin dalam selai kacang relatif rendah jika dibandingkan dengan sumber protein hewani.

Meningkatkan Kesehatan Jantung

Selai kacang merupakan makanan yang kaya akan lemak sehat. Meskipun kandungan lemaknya tinggi, jenis lemak dalam selai kacang justru bermanfaat bagi kesehatan jantung. Salah satu lemak utama yang terkandung di dalamnya adalah asam oleat, kandungan ini diketahui dapat membantu menjaga kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah. Dengan begitu, asam oleat berperan dalam menurunkan risiko penyakit jantung.

Selain itu, selai kacang juga mengandung asam lemak omega-6 yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) sekaligus meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh.

Dapat Membantu Menurunkan Berat Badan

Selai kacang merupakan makanan yang kaya akan serat, protein, dan lemak sehat. Berkat kandungan nutrisinya tersebut, selai kacang dicerna lebih lambat oleh tubuh sehingga dapat memberikan rasa kenyang yang lebih lama. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko makan berlebihan.

Meskipun selai kacang menawarkan sejumlah manfaat bagi kesehatan, bukan berarti kita bisa mengonsumsinya tanpa batas. Sama seperti makanan lainnya, selai kacang tetap perlu dikonsumsi dengan bijak.

Ada beberapa hal penting yang patut diperhatikan sebelum menjadikannya camilan harian atau pelengkap sarapan.

Tidak Cocok untuk Penderita Alergi Kacang

Sesuai dengan namanya, selai kacang tentu tidak cocok dikonsumsi bagi yang memiliki alergi kacang. Alergi ini tentu dapat menimbulkan reaksi yang bergejala ringan hingga berakibat fatal. Jadi, makanan ini perlu dihindari bagi yang mempunyai riwayat alergi kacang.

Tinggi kalori

Selai kacang termasuk makanan dengan kalori lebih tinggi dibanding beberapa makanan lain. Oleh karena itu, penting untuk memerhatikan porsi dalam mengonsumsi selai kacang, terutama jika sedang diet atau membatasi asupan kalori.

Selain itu, kebanyakan selai kacang yang beredar di pasaran terdapat tambahan lemak, gula, dan minyak. Lebih baik, pilih selai kacang yang alami tanpa tambahan-tambahan lain agar lebih sehat.

Menurunkan Risiko Kanker

Paparan berlebihan radikal bebas dapat menjadi salah satu pemicu kanker.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga tubuh dari paparan radikal bebas ini dengan mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan, salah satunya adalah selai kacang.

Selai kacang mengandung berbagai jenis antioksidan, seperti resveratrol, fitosterol, dan asam p-coumaric, yang telah terbukti dapat menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.

Bahaya Terlalu Banyak Makan Selai Kacang

Sebabkan refluks asam

Makan terlalu banyak selai kacang dapat menyebabkan timbulnya gangguan refluks asam umum atau dikenal sebagai GERD. GERD adalah gangguan pencernaan yang terjadi ketika asam lambung atau makanan dan cairan mengalir kembali ke kerongkongan dari perut, menyebabkan sensasi terbakar. 

Selai kacang tak masalah bagi penderita GERD tetapi dalam jumlah sedang karena ini adalah makanan yang relatif tinggi lemak. Makanan berlemak dapat menyebabkan kumpulan otot yang memisahkan kerongkongan dari perut yang disebut sfingter esofagus bagian bawah (LES) menjadi rileks dan memungkinkan aliran balik asam lambung merayap kembali ke kerongkongan.

Lemak tidak sehat

Beberapa merek selai kacang menyelipkan lebih banyak minyak ke dalamnya. Selai kacang adalah sumber asam lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda yang sehat. Namun, beberapa merek komersial cenderung memasukkan minyak ekstra, seperti minyak kelapa sawit atau minyak sayur terhidrogenasi penuh, yang menyumbangkan lemak jenuh ke dalam makanan.

Tingkatkan konsumsi gula

Beberapa merek komersial yang sama yang menambahkan minyak ke selai kacang mungkin juga memasukkan gula tambahan ke dalam produknya. Tak heran ahli diet terdaftar menempatkannya sebagai salah satu pilihan selai kacang terburuk di pasaran.

Mengandung jenis jamur berbahaya

Anehnya, selai kacang bisa mengandung karsinogen yang disebut aflatoksin yang ditemukan dalam jamur yang disebut Aspergillus. Kacang tanah tumbuh di bawah tanah dan cenderung dijajah oleh kapang. Namun, beberapa penelitian menunjukkan mengolah kacang tanah menjadi selai kacang dapat menurunkan kadar aflatoksin sebanyak 89 persen.

USDA juga memantau makanan untuk memastikan mereka tidak melewati batas yang direkomendasikan. Bermanfaat untuk mengetahui beberapa penelitian pada manusia telah menghubungkan paparan aflatoksin dengan kanker hati. 

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.