
SURABAYA (Lentera) - Mengonsumsi makanan pedas setiap hari mungkin terasa menggoda, terutama bagi kamu pencinta rasa pedas yang kuat dan menggugah selera. Sensasi pedasnya bisa membuat makan jadi lebih nikmat dan meningkatkan nafsu makan. Namun, tahukah kamu bahwa jika dikonsumsi secara berlebihan, makanan pedas juga berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang serius?
Beberapa penelitian membuktikan bahwa terlalu banyak makan makanan pedas dalam jangka panjang bisa berdampak buruk bagi tubuh. Mulai dari gangguan pencernaan, sakit kepala, sampai gangguan berat badan. Nah, kalau kamu termasuk pencinta pedas sejati, cek dulu apa saja dampak buruk makanan pedas yang harus kamu waspadai!
Mengganggu Sistem Pencernaan
Salah satu efek paling umum dari konsumsi makanan pedas berlebihan adalah gangguan pencernaan. Capsaicin dalam cabai bisa menyebabkan sensasi terbakar di saluran pencernaan. Akibatnya, kamu bisa merasakan mual, mulas, atau nyeri perut.
Penelitian di Current Medicinal Chemistry juga mencatat hubungan capsaicin dengan gejala heartburn. Selain itu, studi dari Experimental Cell Research menyebutkan bahwa konsumsi capsaicin dalam jumlah besar bisa memicu rasa mual dan perut terasa tidak nyaman.
Kalau kamu pernah merasa perut seperti dikocok atau panas setelah makan pedas, itu tandanya pencernaanmu sudah mulai terganggu. Mungkin sesekali tidak masalah, tapi rutin konsumsi makanan pedas jelas bukan ide yang baik untuk jangka panjang.
Memperparah Maag dan Tukak Lambung
Banyak orang mengira makanan pedas menyebabkan maag, padahal faktanya tidak selalu begitu. Namun, konsumsi makanan pedas berlebihan bisa memperparah kondisi lambung yang sudah lemah.
Kalau kamu punya gastritis atau tukak lambung, makan pedas bisa memperburuk gejalanya. Menurut studi dari Critical Reviews in Food Science and Nutrition, makanan pedas memang tidak menyebabkan tukak secara langsung, tapi bisa memperburuk iritasi yang sudah ada.
Kalau kamu sudah punya riwayat sakit maag atau gangguan lambung lainnya, sebaiknya hindari pedas dulu. Apalagi kalau dikonsumsi terus-menerus tanpa kontrol. Jangan sampai hanya karena selera, kamu mengorbankan kesehatan lambungmu.
Bisa Menyebabkan Kenaikan Berat Badan
Kamu mungkin bertanya-tanya, bukankah makanan pedas bisa bantu diet? Memang benar, beberapa rempah seperti cabai merah bisa meningkatkan metabolisme. Tapi masalahnya, banyak makanan pedas yang justru tinggi lemak dan karbohidrat. Misalnya, ayam geprek, mie pedas jumbo, atau sambal goreng yang kaya minyak.
Selain itu, konsumsi makanan pedas juga sering memicu keinginan untuk makan manis setelahnya. Akibatnya, kamu bisa mengonsumsi kalori berlebihan tanpa sadar. Dalam jangka panjang, hal ini justru bisa memicu penambahan berat badan. Jadi, rutin konsumsi makanan pedas bukan solusi ideal untuk menjaga berat badanmu tetap stabil.
Bisa Menyebabkan Diare
Pernah merasakan perut melilit setelah makan pedas? Itu bukan hal langka. Ketika kamu makan makanan dengan tingkat kepedasan tinggi, sistem pencernaanmu akan mempercepat proses ekskresi. Hasilnya, kamu bisa mengalami diare atau buang air besar dengan sensasi panas yang tidak nyaman.
Hal ini terjadi karena capsaicin bisa merangsang saraf di saluran pencernaan. Ketika saraf tersebut aktif, usus besar akan bekerja lebih cepat, menyebabkan proses pencernaan menjadi terburu-buru. Akibatnya, air dalam usus belum terserap dengan baik dan kamu pun harus bolak-balik ke toilet.
Memicu Sakit Kepala Hebat
Kalau kamu pernah merasakan sakit kepala setelah menyantap cabai super pedas, kamu tidak sendiri. Beberapa jenis makanan super pedas bisa memicu thunderclap headache, yaitu sakit kepala mendadak yang intens. Salah satu kasus yang dilaporkan di BMJ menyebutkan seorang pria mengalami penyempitan pembuluh darah otak setelah makan cabai terpedas di dunia.
Sakit kepala ini terjadi karena perubahan mendadak aliran darah di otak. Meskipun jarang terjadi, ini bisa menjadi dampak serius dari konsumsi makanan pedas berlebihan. Jadi, kalau kamu merasa pusing hebat usai makan pedas ekstrem, sebaiknya waspada.
Tubuh Mudah Berkeringat
Makanan pedas membuatmu berkeringat? Itu reaksi alami tubuh saat bereaksi terhadap capsaicin. Senyawa ini mengaktifkan reseptor panas di mulut dan saluran pencernaan. Akibatnya, otak merespons seolah-olah kamu sedang terbakar, lalu memerintahkan tubuh untuk menurunkan suhu dengan cara berkeringat.
Menurut penelitian dari Dr. David Julius, pemenang Nobel dalam bidang fisiologi, capsaicin meniru efek panas dan mengaktifkan sistem saraf yang membuatmu berkeringat. Meski tidak berbahaya, kondisi ini bisa mengganggu aktivitas, terutama kalau kamu sedang di luar ruangan atau memakai pakaian tebal. Bahkan beberapa orang bisa mengalami wajah merah, mata berair, dan hidung meler hanya karena rutin konsumsi makanan pedas setiap hari.
Mengurangi Sensitivitas Lidah
Terlalu banyak makan makanan pedas bisa mengurangi sensitivitas lidah dalam mengecap rasa, bahkan bisa membuat sensitivitas lidah berangsur hilang. Jika sensitivitas berkurang, lidah tidak lagi berfungsi optimal untuk menentukan porsi makanan pedas yang dapat ditolerir.
Insomnia
Saat kamu makan makanan pedas, suhu tubuh akan meningkat. Itulah mengapa tubuh kamu berkeringat setelah makan makanan pedas. Studi yang dipublikasikan dalam The International Journal of Psychology menyebutkan bahwa bahaya makan pedas bisa melukai perut dan mengaktifkan hormon kimia yang bisa membuat kamu terjaga di malam hari.
Makanan pedas memang menggoda dan punya kelezatan tersendiri. Tapi, dampak buruk makanan pedas tak bisa diabaikan begitu saja. Jadi, pastikan konsumsinya tetap dalam batas wajar dan tidak setiap hari.
Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber