26 July 2025

Get In Touch

Mengenal Fashdu, Metode Tradisional Detoksifikasi Tubuh

Ilustrasi (Unsplash)
Ilustrasi (Unsplash)

SURABAYA (Lentera) - Al-fashdu, atau yang dikenal juga sebagai fashdu, merupakan metode terapi alternatif yang berasal dari praktik pengobatan tradisional dan telah dikenal luas di berbagai budaya, termasuk di tengah masyarakat Muslim.

Dalam dunia medis, metode ini dikenal dengan istilah phlebotomy atau pengeluaran darah terapeutik, yaitu prosedur yang dilakukan dengan cara menusukkan jarum steril ke pembuluh darah untuk mengeluarkan sejumlah kecil darah dari tubuh. Tujuannya bukan semata-mata membuang darah, tetapi untuk membantu tubuh menyeimbangkan kadar zat tertentu serta mengurangi beban kerja organ dalam.

Menurut laman BKKBN, terapi ini biasanya digunakan sebagai bagian dari upaya preventif (pencegahan) maupun kuratif (pengobatan) terhadap sejumlah gangguan kesehatan. Fashdu dipercaya memiliki potensi dalam memperbaiki kondisi darah, mengurangi penumpukan zat berlebih seperti lemak atau zat besi, serta memperbaiki sirkulasi. Namun, seperti semua bentuk terapi, penting untuk memahami manfaat, risiko, dan batasan dari metode ini.

Secara umum, fashdu dipertimbangkan sebagai opsi pendamping dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan yang berkaitan dengan metabolisme tubuh dan sistem peredaran darah. 

Beberapa kondisi medis yang dapat memperoleh manfaat dari terapi ini antara lain hipertensi atau tekanan darah tinggi yang sering kali disebabkan oleh sumbatan atau penumpukan dalam pembuluh darah; diabetes tipe 2, khususnya pada pasien dengan resistensi insulin atau peredaran darah yang buruk; serta kadar kolesterol tinggi yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. 

Terapi ini juga bermanfaat bagi penderita asam urat (gout) atau tingginya kadar asam urat dalam darah, kelebihan zat besi dalam tubuh seperti pada kondisi hemochromatosis, serta penyakit jantung dan risiko stroke, terutama pada pasien yang telah atau sedang menjalani terapi pengencer darah. 

Selain itu, penderita penyakit hati berlemak non-alkoholik (NAFLD), yang semakin umum akibat sindrom metabolik, juga dapat merasakan manfaat dari terapi ini.

Selain untuk penanganan kondisi tertentu, al-fashdu juga digunakan sebagai bagian dari perawatan untuk menjaga kesehatan tubuh secara umum, membantu proses detoksifikasi, dan merangsang regenerasi sel darah merah.

Pertimbangan Sebelum Menjalani Fashdu

Meskipun terapi ini memiliki sejumlah manfaat, menurut situs ericaresg, tidak semua orang disarankan untuk menjalani al-fashdu. Ada beberapa kondisi medis yang menjadi kontraindikasi, yaitu keadaan yang membuat prosedur ini tidak aman atau tidak direkomendasikan, antara lain pasien dengan kadar hemoglobin rendah atau anemia, mereka yang baru melakukan donor darah dalam waktu dekat, wanita yang sedang dalam masa kehamilan.

Selain itu, penting bagi seseorang yang ingin menjalani al-fashdu untuk memberitahukan riwayat kesehatan tertentu kepada terapis, seperti riwayat pingsan saat pengambilan darah, konsumsi rutin obat pengencer darah, adanya penyakit menular seperti hepatitis atau HIV/AIDS, keterbukaan mengenai kondisi medis pribadi sangat diperlukan agar prosedur dapat dilakukan dengan aman dan sesuai kebutuhan tubuh.

Bagaimana Fashdu Bekerja dan Apa Saja Manfaatnya?

Fashdu bekerja dengan cara mengeluarkan darah yang dianggap mengandung sisa metabolisme, zat berlebih, atau unsur-unsur yang dapat memicu inflamasi jika dibiarkan menumpuk. Berikut beberapa manfaat yang umumnya dikaitkan dengan terapi ini:

Mendukung Proses Detoksifikasi Tubuh

Seiring waktu, tubuh dapat mengalami penumpukan zat sisa atau racun metabolik. Melalui al-fashdu, sebagian dari zat tersebut dikeluarkan bersama darah, membantu tubuh mengurangi beban kerja hati dan ginjal, serta memungkinkan organ-organ penting bekerja lebih optimal.

Meningkatkan Kualitas dan Sirkulasi Darah

Faktor gaya hidup seperti konsumsi makanan tinggi gula, paparan radiasi, dan kebiasaan merokok dapat membuat darah menjadi lebih kental (hiperkoagulasi), memperlambat aliran dan meningkatkan risiko penggumpalan. Al-fashdu dapat membantu melancarkan sirkulasi dengan mengurangi kekentalan darah dan membuang sebagian darah yang sudah tidak optimal fungsinya.

Mengurangi Beban Kerja Limpa

Sel darah merah memiliki masa hidup sekitar 120 hari. Setelah itu, mereka akan dibersihkan oleh limpa. Dengan mengeluarkan sebagian darah melalui al-fashdu, tubuh mendapat kesempatan untuk memproduksi sel darah merah baru yang lebih sehat, dan memberi waktu bagi limpa untuk bekerja secara lebih efisien.

Menurunkan Kelebihan Zat Besi dalam Tubuh

Kadar zat besi yang terlalu tinggi bisa menimbulkan gejala seperti kelelahan dan lemah jantung. Dalam kasus ekstrem seperti hemochromatosis, zat besi yang berlebih bisa menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung. Al-fashdu membantu mengurangi kadar zat besi dalam darah, sehingga pembuluh darah lebih bebas dan risiko komplikasi bisa ditekan.

Menunjang Penanganan Penyakit Hati Berlemak

NAFLD, atau penyakit hati berlemak atau fatty liver non-alkoholik, merupakan kondisi yang banyak terjadi akibat gangguan metabolisme seperti diabetes dan obesitas. Penumpukan lemak dan zat besi di hati bisa memperparah kondisi ini. Dengan al-fashdu, kelebihan zat besi dapat dikurangi sehingga fungsi hati dapat lebih terjaga. 

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber
 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.