15 August 2025

Get In Touch

Dampak Negatif Earphone pada Fungsi Telinga

ilustrasi
ilustrasi

SURABAYA (Lentera) - Earphone adalah perangkat praktis untuk mendengarkan musik, menonton video, atau menjawab panggilan tanpa mengganggu orang di sekitar. Kehadirannya membuat berbagai aktivitas terasa lebih menyenangkan, terutama bagi mereka yang senang menikmati hiburan sambil beraktivitas. Dengan desain yang semakin variatif dan teknologi audio yang terus berkembang, earphone kini menjadi salah satu barang yang hampir selalu menemani ke mana pun kita pergi.

Saat ini, earphone tersedia dalam berbagai tipe, mulai dari model berkabel klasik hingga versi nirkabel yang memberikan kebebasan bergerak. Kenyamanan ini membuat banyak orang betah menggunakannya dalam waktu lama, bahkan sering kali tanpa sadar memakainya hampir seharian. Fungsinya pun kini meluas, tidak hanya untuk hiburan, tetapi juga menjadi andalan pekerja, pelajar, hingga pengusaha dalam mendukung meeting online, mengikuti kursus, atau berkomunikasi untuk berbagai keperluan lainnya. 

Tanpa kita sadari, penggunaan earphone dalam waktu lama membuat telinga jarang mendapat waktu untuk beristirahat. Sama seperti organ tubuh lainnya, telinga juga memerlukan jeda agar fungsinya tetap optimal. Terlalu sering memakai earphone dapat menimbulkan sejumlah risiko bagi kesehatan telinga.

Menurunkan Pendengaran

Penggunaan earphone dengan volume tinggi secara terus-menerus dapat merusak sel-sel rambut halus di dalam koklea, yaitu bagian dalam telinga. Sel rambut ini berperan penting dalam mengubah getaran suara menjadi sinyal listrik yang kemudian dikirim ke otak. Jika sel-sel tersebut mengalami kerusakan, kemampuan pendengaran akan menurun, dan sayangnya, kerusakan ini bersifat permanen.

Untuk menjaga kesehatan telinga, disarankan mendengarkan musik atau audio dengan volume di bawah 60% dari batas maksimal. Selain itu, durasi pemakaian sebaiknya tidak lebih dari 60 menit dalam sekali sesi, agar telinga memiliki waktu istirahat dan terhindar dari risiko gangguan pendengaran.

Tuli Sesaat

Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa orang yang menggunakan earphone atau headphone hampir sepanjang waktu dengan volume tinggi kerap mengalami sensasi mati rasa pada telinga. Kondisi ini membuat pendengaran hilang sementara, kemudian kembali normal setelah beberapa saat.

Namun, tuli sesaat ini bukanlah hal yang bisa dianggap sepele karena berpotensi berkembang menjadi tuli permanen. Untuk mencegah risiko tersebut, disarankan menghindari penggunaan headset secara terus-menerus lebih dari empat jam dalam satu waktu.

Infeksi dan Iritasi Telinga

Earphone yang jarang dibersihkan dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan kuman. Saat digunakan, kotoran dan mikroorganisme tersebut dapat berpindah ke saluran telinga, sehingga memicu infeksi. Infeksi telinga akibat kondisi ini biasanya ditandai dengan rasa gatal, kemerahan, nyeri, hingga keluarnya cairan dari telinga.

Selain itu, penggunaan earphone dalam waktu lama dapat menghambat sirkulasi udara di dalam telinga. Kondisi lembap dan tertutup yang tercipta menjadi lingkungan ideal bagi pertumbuhan jamur maupun bakteri, sehingga meningkatkan risiko terjadinya gangguan kesehatan telinga.

Resiko Kecelakaan saat Beraktivitas

Menggunakan earphone di luar ruangan, khususnya di area jalan raya, dapat mengurangi kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar. Suara musik atau audio yang terlalu keras mampu menutupi bunyi kendaraan, klakson, atau peringatan bahaya lainnya, sehingga risiko kecelakaan menjadi lebih tinggi.

Penurunan fokus ini juga dapat memperlambat reaksi ketika perlu menghindari potensi bahaya. Karena itu, penggunaan earphone di tempat umum sebaiknya dilakukan dengan hati-hati, mengingat adanya risiko nyata terhadap keselamatan diri.

Sakit Kepala dan Ketegangan Otot

Earphone, terutama jenis in-ear, memberi tekanan langsung pada saluran telinga. Jika digunakan terlalu lama, tekanan ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman yang menjalar hingga kepala. Ditambah lagi, getaran suara yang intens dapat memicu sakit kepala tegang. Tidak sedikit orang cenderung menunduk saat menggunakan gadget, sehingga leher dan bahu menjadi tegang. Ketegangan otot ini jika dibiarkan dapat menyebabkan nyeri kronis dan mempengaruhi postur tubuh secara keseluruhan.

Memberi Pengaruh Negatif untuk Otak

Gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh headset dikabarkan berpotensi menimbulkan dampak yang serius terhadap otak. Walaupun belum ada bukti medis yang kuat, tetapi hal ini berkaitan dengan bagian dalam telinga manusia yang terhubung langsung dengan otak. Alhasil, infeksi kecil sekalipun pada bagian dalam telinga, dapat langsung memengaruhi otak dan akan berujung pada masalah kesehatan yang serius.  

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan cara penggunaan serta menjaga kebersihan earphone agar terhindar dari risiko yang telah disebutkan. Dengan pemakaian yang bijak, earphone dapat tetap menjadi perangkat andalan tanpa membahayakan kesehatan telinga. Mari mulai menjaga telinga kita sejak sekarang dengan menggunakannya secara cerdas dan penuh tanggung jawab.

Tanda Awal Gangguan Pendengaran

Jika kamu sering mendengarkan musik menggunakan headset, sebaiknya waspadailah beberapa tanda awal gangguan pendengaran. Tujuannya agar kamu dapat segera memeriksakan diri dan mendapatkan perawatan. Tanda-tanda awal yang paling umum dari gangguan pendengaran salah satunya adalah kesulitan mendengar di lingkungan yang bising. 

Di samping itu, merasa tidak dapat memahami apa yang dikatakan orang lain ketika sedang mendengarkan juga dapat menjadi tanda awal gangguan pendengaran. Tak hanya itu, tinnitus atau kondisi telinga berdenging juga dapat menjadi tanda awal akan kerusakan sistem pendengaran. 

Itulah beberapa dampak negatif yang dapat terjadi akibat penggunaan headset yang terlalu lama. Mulai dari risiko kehilangan pendengaran, hingga berpotensi menyebabkan kecelakaan. Maka dari itu, pastikan untuk mendengarkan musik menggunakan headset dengan volume dan durasi yang aman.

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.