PALANGKA RAYA (Lentera) – Pengawasan ketat terhadap makanan kantin sekolah dan jajanan anak penting untuk dilakukan, baik di lingkungan perkotaan maupun wilayah pelosok.
Sebagaimana ditekankan Anggota Komisi I DPRD Kota Palangka Raya, Sudarto, keamanan pangan bagi anak sekolah harus menjadi prioritas, mengingat kelompok usia ini rentan terhadap dampak negatif dari makanan yang tidak sehat atau mengandung bahan berbahaya.
"Sampai saat ini peredaran makanan yang mengandung bahan pewarna dan pengawet yang berbahaya, masih sering ditemukan di lapangan," papar Sudarto, Sabtu (16/8/2025).
Ia berpendapat jika peran Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sangat krusial untuk memastikan seluruh jajanan yang beredar aman dikonsumsi oleh anak-anak.
Sudarto juga menyarankan agar pengawasan jangan hanya fokus di wilayah kota saja, melainkan harus menyentuh hingga ke daerah pelosok.
"Anak-anak di daerah terpencil juga berhak mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi sama seperti anak-anak di wilayah kota,” jelasnya.
Selain itu Sudarto menekankan pentingnya koordinasi antara BPOM, Dinas Pendidikan, dan pihak sekolah dalam melakukan pemeriksaan rutin terhadap kantin sekolah. Pemeriksaan tersebut harus disertai dengan pembinaan kepada penjual agar mematuhi standar kebersihan dan keamanan pangan.
Selanjutnya Ia menambahkan, tidak kalah penting melakukan pengawasan dan memberikan edukasi kepada siswa dan orang tua. Penting bagi anak-anak untuk diajarkan sejak dini agar mengenali makanan sehat dan menghindari jajanan yang mencurigakan.
“Dengan adanya kesadaran sejak dini akan membentuk pola makan yang lebih baik di masa depan,” ucapnya.
Sudarto juga berharap pemerintah daerah memberikan dukungan berupa pelatihan bagi pelaku usaha kecil di sektor pangan, khususnya penjual jajanan sekolah, sehingga mereka dapat memproduksi makanan yang sehat, higienis, dan menarik bagi anak-anak.
"Melalui pengawasan yang konsisten dan merata, diyakini dapat mencegah terjadinya kasus keracunan atau masalah kesehatan pada anak-anak, yang diakibatkan oleh makanan yang tidak layak dikonsumsi," pungkasnya.
Reporter : Novita