23 August 2025

Get In Touch

Tren Es Krim Cantik di China, Perpaduan Seni dan Kesehatan

Tampilan es krim yang berbentuk cantik di China. (Foto: foodtalks.cn)
Tampilan es krim yang berbentuk cantik di China. (Foto: foodtalks.cn)

SURABAYA (Lentera) - Es krim cone atau stik yang dulu populer kini mulai kurang diminati. Di Tiongkok, es krim telah berevolusi, bukan hanya sebagai pelepas dahaga, tetapi juga sebagai bentuk karya seni, simbol gaya hidup, serta representasi selera konsumen yang semakin selektif dan kritis.

Fenomena ini tampak dari pengalaman Pan Yang, seorang remaja 17 tahun asal Shijiazhuang, Hebei. Ia mengabadikan es krim matcha miliknya karena tampilannya yang menawan, dihiasi kelopak bunga di bagian atas. Aspek estetika pun menjadi pertimbangan utama dalam menentukan pilihan produk.

Sensasi Visual dan Emosional 

Melalui platform media sosial seperti Rednote, es krim dengan tampilan unik menjadi viral. Banyak pengguna internet mengunggah foto es krim premium berbentuk bunga mekar atau buah-buahan segar. Komentar yang muncul pun senada, menyebutnya menggemaskan dan terlalu indah untuk dimakan.

Menurut Zhu Danpeng, pakar industri makanan, fenomena tersebut mencerminkan keinginan konsumen, khususnya generasi muda, untuk memperoleh kepuasan emosional serta pengalaman yang bermakna dari setiap produk yang mereka nikmati.

Di sejumlah museum dan destinasi wisata, es krim kini menjadi daya tarik tersendiri. Museum Handan di Hebei, misalnya, meluncurkan es krim kreatif yang terinspirasi dari artefak berharga. Mereka juga menghadirkan “kotak kejutan” berisi es krim dengan rasa acak untuk menarik minat pembeli. Hasilnya, lebih dari seratus es krim terjual setiap hari pada musim panas.

“Kami berharap masyarakat dari berbagai kalangan usia dapat menikmati cita rasa lezat sekaligus budaya lokal melalui es krim kami,” ujar Wang Haiyun, staf museum.

Tren Es Krim Sehat

Selain penampilan yang menarik, konsumen di Tiongkok kini semakin selektif. Kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kualitas bahan baku meningkat seiring dengan naiknya standar hidup.

Seorang konsumen bernama Dong, 23 tahun, menuturkan bahwa ia akan memilih es krim berbahan lebih sehat apabila cita rasanya sama dengan produk lain. “Saya bersedia membayar lebih untuk es krim dengan bahan berkualitas tinggi,” ungkapnya.

Hasil survei iiMedia Research tahun 2024 memperkuat kecenderungan ini. Hampir separuh responden menjadikan rasa sebagai pertimbangan utama, sementara 33,08 persen menekankan aspek kesehatan dan rendah lemak, serta 30,25 persen mempertimbangkan daftar bahan yang digunakan.

Produsen es krim pun terdorong untuk berinovasi. Merek tradisional menyesuaikan komposisi bahan, sementara merek baru seperti Romanlin Ice Cream menarik perhatian konsumen dengan label artisan dan olahan segar.

Didirikan pada tahun 2019, Romanlin kini memiliki lebih dari 500 gerai di Tiongkok dan telah berekspansi ke Malaysia. Ma Zhichao, pimpinan perusahaan, meyakini bahwa produk dengan tampilan indah dapat menarik konsumen baru, sedangkan produk yang lezat akan membuat konsumen kembali membeli.

Untuk menyeimbangkan cita rasa dan kesehatan, Ma menekankan penggunaan bahan premium serta peralatan modern. Strategi ini memungkinkan terciptanya es krim dengan rasa nikmat, tetapi tetap rendah gula dan lemak.

Berikut adalah beberapa jenis es krim sehat yang bisa Anda coba:

Gelato 

Gelato adalah es krim khas Italia yang memiliki tekstur lebih padat dan lembut dibandingkan es krim biasa. Dengan penggunaan bahan-bahan alami, gelato menghadirkan cita rasa yang lebih kaya serta memberikan pengalaman berbeda bagi para penikmatnya.

Salah satu merek yang dikenal menjaga kualitas melalui penggunaan bahan alami adalah Massimo Gelato. Kehadirannya menegaskan bahwa gelato bukan sekadar pencuci mulut, melainkan juga sajian yang mengutamakan keaslian rasa dan kesegaran bahan.

Yogurt Beku (Froyo)

Froyo merupakan es krim yang dibuat dari yogurt sehingga memiliki karakteristik lebih ringan dibandingkan es krim biasa. Kandungan lemak dan kalorinya umumnya lebih rendah, menjadikannya pilihan populer bagi konsumen yang ingin menikmati camilan manis namun tetap memperhatikan kesehatan.

Produk ini hadir dalam berbagai varian rasa yang beragam dan menarik. Beberapa di antaranya bahkan menawarkan klaim 0% lemak, sehingga semakin diminati oleh mereka yang mencari alternatif es krim yang lebih sehat.

Sorbet 

Sorbet adalah es krim yang dibuat dari campuran buah-buahan dan air tanpa tambahan susu maupun lemak. Teksturnya ringan dan segar, sehingga kerap menjadi pilihan untuk dinikmati saat cuaca panas.

Karena tidak mengandung produk susu, sorbet sering dianggap lebih sehat dibandingkan es krim biasa. Kandungan lemak dan kalorinya yang rendah menjadikannya alternatif populer bagi mereka yang mencari pencuci mulut segar sekaligus menyehatkan.

Es Krim Rendah Kalori

Es krim rendah kalori umumnya diformulasikan dengan mengurangi kadar gula dan lemak, atau menggunakan pemanis buatan sebagai pengganti. Inovasi ini hadir untuk menjawab kebutuhan konsumen yang ingin menikmati es krim tanpa rasa khawatir terhadap asupan kalori berlebih.

Beberapa merek ternama telah menghadirkan varian rendah kalori, misalnya es krim vanilla dari Châteraisé yang hanya mengandung 60 kalori per porsi. Kehadiran produk ini membuktikan bahwa cita rasa manis tetap bisa dipertahankan meskipun kandungan kalorinya rendah.

Selain varian rasa klasik seperti vanilla, es krim rendah kalori juga tersedia dalam bentuk yang lebih unik, misalnya es krim soda Ramune yang terinspirasi dari Jepang. Pilihan ini memberi pengalaman berbeda bagi konsumen yang ingin menikmati kesegaran es krim dengan tetap menjaga pola hidup sehat.

Pertimbangan Harga

Produk inovatif tersebut memang cenderung memiliki harga lebih tinggi. Namun, menurut pakar strategi merek Zhan Junhao, konsumen Tiongkok yang semakin matang bersedia membayar lebih apabila kualitas dan inovasi sepadan dengan harga.

“Apabila inovasi dan mutu produk sesuai dengan nilai yang ditawarkan, masyarakat tetap bersedia membeli,” ujarnya.

Dong pun menegaskan hal serupa. “Jika kualitasnya tidak baik, saya tidak akan membeli,” tutupnya. 

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.