JAKARTA (Lentera) - Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, menanggapi isu reformasi Polri yang belakangan ramai dibicarakan, baik dari kalangan internal kepolisian maupun dari pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka.
Arah dari pembentukan tim ini yakni revisi undang-undang Polri. RUU Polri sudah masuk dalam Prolegnas Prioritas 2025.
Kata Dasco, pembahasan RUU Polri akan menunggu bagaimana blue print dari Komisi Reformasi Polri bentukan Prabowo dan tim tranformasi reformasi Polri bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
"Kan kita lagi tunggu juga ini kan hasil Komisi Reformasi tadi itu. Komisi namanya, Komisi Reformasi. Jadi ada tim reformasi Polri yang dari internal itu untuk kemudian melakukan persiapan-persiapan membantu Komisi Reformasi yang akan masuk ke Polri. Membantu yang dari luar di dalam," kata Dasco.
Jadi, menurutnya, bila ada yang bilang dua tim ini saling bertentangan, itu adalah pandangan yang salah. Justru, kata dia, menjadi bagian persiapan untuk menyambut Komisi Reformasi.
Dasco pun mendukung bila pemerintah memasukkan nama eks Menko Polhukam Mahduf MD menjadi bagian Komisi Reformasi Polri.
"Iya gak apa-apa. Pak Mahfud kan tokoh yang kredibel. Dia pernah Menko Polkam dan dia memahami," ujarnya.
Sebelumnya, Mensesneg Prasetyo Hadi menyebut ada 9 orang anggota Komisi tersebut. Namun, Dasco mengaku tak tahu siapa saja yang masuk.
"Saya gak tahu. Tanya sama pemerintah. Saya anggota legislatif," tutup dia.
Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber
.jpg)
