16 November 2025

Get In Touch

Deman Berdarah Mulai Merebak Jombang, 8 Warga Dirawat di RSUD Jombang

ARSIP Foto RSUD Kabupaten Jombang (jombangkab)
ARSIP Foto RSUD Kabupaten Jombang (jombangkab)

JOMBANG (Lentera) - Memasuki musim penghujan, penyakit demam berdarah dengue (DBD) mulai menyerang warga di Kabupaten Jombang.

Sedikitnya 8 orang kini dirawat di RSUD Jombang akibat terkena penyakit yang ditularkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut, dengan didominasi anak-anak.

Salah satu pasien anak-anak yang terjangkit penyakit DBD itu Zahira (14) warga Desa Kedungpapar, Kecamatan Sumobito, Jombang. Saat ini kondisinya sudah berangsur membaik setelah  tiga hari dirawat di rumah sakit milik Pemkab Jombang tersebut.

Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran membenarkan rumah sakit yang dipimpinnya sejak sepekan terakhir merawat inap delapan pasien DBD.

Rinciannya, tiga kasus dewasa dalam kondisi stabil, dan lima orang anak-anak yang tersebar di tiga ruangan.

Dari lima orang anak tersebut, menurut Pudji Umaran, dua anak dirawat di ruang ICU (Intensive Care Unit) karena relatif perlu penanganan intensif.

"Sebab kondisi masih dalam hari yang berbahaya dan tentu perlu pengawasan ketat. Sedangkan tiga anak-anak lainnya, kondisinya relatif stabil," kata dr Pudji Umbaran, Kamis (13/11/2025).

Menurutnya, DBD sangat identik dengan kondisi cuaca. Ketika hujan turun, nyamuk Aedes Aegypti tumbuh subur dan berpotensi menularkan penyakit demam berdarah.

Pihak RSUD sendiri, terus melakukan kesiapan menghadapi kemungkinan lonjakan pasien DBD di musim penghujan akhir tahun ini.

Persiapan itu mulai dari Sumber Daya Manuasia (SDM), obat-obatan hingga fasilitas lainnya.

"Sudah bisa kami baca mulai turunnya hujan, sampai hujan dan berakhirnya hujan. Penyiapan baik itu sarana prasarana, SDM maupun ruangan itu sudah dilakukan dari IGD (Instalasi Gawat Darurat)," ungkap dr Pudji Umbaran.

Pudji mengatakan, di IGD sudah disiapkan beberapa alat pemeriksaan untuk mengetahui atau mendeteksi sejak dini pasien itu terserang demam berdarah.

"Kami memang harus ketahui mulai hari apa pasien datang untuk dilakukan penanganan lebih serius.  Karena penanganan pasien yang datang pada hari berbahaya dan sudah terlewati itu berbeda," kaya dia.

Dtambahkan, pihaknya juga mempersiapkan sejumlah peralatan dan obat-obatan di ruangan perawatan. Mulai dari cairannya, kemudian alat alat bantu nafas hingga cairan khusus seperti kristaloid.

Selain itu juga kerja sama dengan PMI untuk penyiapan trombosit jika memang sangat dibutuhkan.

Reporter: Sutono|Editor: Arifin BH

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.