17 December 2025

Get In Touch

Periksa Kesehatan 120 Sopir Bus di Terminal Arjosari, Dinkes Kota Malang Bagikan Obat dan Vitamin

Sopir bus di Terminal Tipe A Arjosari, Kota Malang, menjalani pemeriksaan kesehatan jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Rabu (17/12/2025). (Santi/Lentera)
Sopir bus di Terminal Tipe A Arjosari, Kota Malang, menjalani pemeriksaan kesehatan jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Rabu (17/12/2025). (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menggelar pemeriksaan kesehatan bagi 120 sopir bus di Terminal Tipe A Arjosari, Kota Malang, Rabu (17/12/2025).

Hal ini dilakukan sebagai upaya memastikan kesiapan dan kondisi kesehatan pengemudi menjelang momen libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Pemeriksaan tersebut menyasar pengemudi bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), termasuk sopir cadangan. Sementara itu, pemeriksaan tidak mencakup kernet bus.

"Pemeriksaan kesehatan ini digelar sebagai preventif untuk memastikan kondisi kesehatan para sopir bus di Terminal Arjosari menjelang momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 nanti," ujar Penanggung Jawab Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dinkes Kota Malang, Lilik Suharti, ditemui di lokasi kegiatan.

Menurutnya, pemeriksaan kesehatan yang dilakukan meliputi pemeriksaan fisik dasar, seperti pengukuran tinggi dan berat badan. Kemudian pengecekan tekanan darah, serta pemeriksaan mata untuk mengetahui adanya gangguan penglihatan, termasuk buta warna.

"Pemeriksaan mata ini penting. Kalau sopir tidak bisa membedakan warna, itu berisiko terjadi salah persepsi, misalnya saat melihat lampu lalu lintas, dan bisa memicu kecelakaan," jelasnya.

Selain itu, petugas medis juga melakukan pemeriksaan kadar alkohol, gula darah, serta tes urine kepada para sopir. Pemeriksaan ini dilakukan guna memastikan pengemudi bebas dari pengaruh zat berbahaya serta memiliki kondisi metabolik yang aman untuk berkendara jarak jauh.

Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut, Dinkes Kota Malang menerjunkan tim medis gabungan yang terdiri dari tenaga kesehatan dua puskesmas, RSUD Kota Malang, serta Badan Narkotika Nasional (BNN).

Lebih lanjut, Lilik juga memberikan sejumlah imbauan kepada para pengemudi bus agar rutin memeriksakan kesehatan, terutama memanfaatkan program pemeriksaan kesehatan gratis di puskesmas yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan RI.

"Bisa dilakukan sebelum berangkat. Misalnya setelah cek kendaraan, bisa langsung cek kesehatan. Selain itu, setelah dua jam menyetir disarankan istirahat paling tidak 5 sampai 10 menit," katanya.

Ditegaskannya, penting bagi setiap Perusahaan Otobus (PO) untuk menyediakan sopir cadangan terlebih jika perjalanan jarak jauh. Menurutnya, idealnya setiap maksimal 4 jam perjalanan sudah tersedia sopir pengganti agar pengemudi bisa bergantian dan tetap menjaga kondisi tubuh.

"Kalau tidak enak badan, lebih baik libur. Jangan dipaksakan karena menyangkut keselamatan," tegasnya.

Selain pemeriksaan, Lilik menyebut para sopir juga mendapatkan obat-obatan sesuai hasil pemeriksaan masing-masing, termasuk vitamin untuk menjaga kebugaran tubuh selama bertugas di masa libur Nataru.

Sementara itu, salah satu sopir bus PO Tentrem jurusan Blitar–Surabaya, Amak, mengaku bersyukur hasil pemeriksaan kesehatannya dinyatakan aman. Amak menilai pemeriksaan kesehatan seperti ini sangat penting bagi pengemudi bus.

Menurutnya, sopir sering kali tidak menyadari kondisi tubuhnya sendiri sebelum diperiksa secara medis. "Penting sekali, karena kita kan tidak tahu kondisi kita. Kalau memang kurang enak badan mending libur. Soalnya bisa membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain juga," ucap Amak.

Dalam pemeriksaan tersebut, Amak mengaku mendapatkan vitamin serta obat penurun tekanan darah karena hasil tensinya sempat tercatat cukup tinggi.

"Biasanya tensi saya cenderung rendah. Tapi dua hari terakhir mungkin agak capek," katanya.

Untuk menjaga kondisi fisik selama bertugas di masa libur Nataru, Amak mengaku akan mengatur waktu istirahat dan menjaga pola makan agar tetap fit selama perjalanan. "Yang penting istirahat cukup dan makannya diatur," pungkasnya.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.