
Surabaya - Menanggapi kebakaran yang terjadi di Blauran Surabaya hingga menewaskan 5 orang, DPRD minta pemkot untuk melakukan evaluasi terhadap struktur bangunan.
Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Buchori mengatakan bahwa ketika terjadi kebakaran petugas kesulitan untuk mengakses area yang terbakar.
“Oleh karenanya, kami meminta agar Pemkot mengevaluasi setiap bangunan di Surabaya. Utamanya terhadap akses keluar masuk jika terjadi peristiwa kebakaran,” katanya, Selasa (1/9/2020).
Buchori memaparkan, umumnya di tempat-tempat fasilitas seperti pasar yang sangat berpotensi terjadi insiden tersebut.
“Perbaiki dari sisi keamanan, kenyamanan, dan kebersihan. Sehingga ruang seperti pasar itu bisa aman dan nyaman bagi para penghuni maupun pengunjungnya,” urainya.
Buchori mencontohkan seperti perkampungan padat penduduk supaya jalan-jalan yang ada di perkampungan bisa diakeses oleh mobil pemadam kebakaran maka portal maupun gapuro kampung lebih ditinggikan.
Untuk itu Buchori Imron menilai banyaknya kejadian kebakaran hingga menimbulkan korban jiwa perlu mendapatkan perhatian khusus.
“Sehingga saat terjadi kebakaran mobil PMK dapat masuk, dan secepatnya kebakaran bisa dipadamkan,” ujarnya.
“Ini penting untuk menjadi evaluasi kita bersama. Saya melihat dari beberapa peristiwa kebakaran di Surabaya hingga menimbulkan korban jiwa tewas karena layout tata bangunanya kurang tepat,” jelasnya.
Komisi C meminta agar ini menjadi bahan evaluasi bagi Pemkot dalam menerbitkan IMB, khususnya untuk akses keluar masuknya lebih terbuka dan dapat diakses untuk mobil PMK jika terjadi kebakaran.
“Beberapa kali Komisi C selelu mengingatkan saat hearing, harusnya ini menjadi perhatian Pemkot,” pungkasnya. (Adv/Ard).