
LUMAJANG (LenteraToday) - Intensitas hujan yang terjadi di kawasan lereng Gunung Semeru mengakibatkan banjir lahar, Minggu (9/1/2022). Akibat kejadian ini sejumlah kawasan sungai yang berhulu dari Curah Kobokan Semeru nyaris meluap. Bahkan, terlihat kepulan asap tinggi yang diakibatkan oleh letusan sekunder.
Sungai Leprak dan Regoyo di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur merupakan wilayah yang dialiri banjir lahar paling deras. Debit banjir lahar di sungai tersebut mencapai 40 amak.
Terlihat material pasir, kayu, kerikil dan batu berukuran besar terbawa bajir lahar tersebut. Hal ini mengakibatkan sejumlah warga yang sedang berada di dekat aliran lahar mendadak panik.
Sekretaris Desa Sumberwuluh Samsul Arifin mengatakan, banjir lahar ini terdeteksi dari alat pemantau getaran lahar dari Pos Gunung Sawur sekira pukul 14.00 WIB. Awal getaran lahar dingin mencapai amplitudo 8 amak. Namun, selang setengah jam kemudian naik hingga amak 40 amak.
"Sejauh ini belum ada laporan dampak. Tapi sangking derasnya banjir getaran sampai terasa di sekitaran bibir sungai," katanya kepada Lenteratoday.
Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Joko Sambang mengatakan, ancaman banjir lahar akan diperkirakan akan datang dalam periode Januari-Februari. Hal ini dipicu karena Fenomena La Nina. Fenomena La Nina memudahkan terbentuknya awan yang membuat curah hujan lebih tinggi.
"Kami berharap masyarakat yang berada di aliran lahar Gunung Semeru selalu waspada dan berhati-hati jangan berada di sana. Apabila dari atas gunung sudah terlihat mendung gelap segera mencari tempat yang lebih tinggi atau jarak aman, minimal 500 meter dari tanggul kiri kanan," pungkasnya. (*)
Reporter : Sahlan Kurniawan
Editor : Lutifyu Handi