Surabaya – Tiga pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) yang biasa beroperasi di kawasan Surabaya dan Kota Malang akhirnya terkapar tak berdaya. Anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya melumpuhkan mereka mereka dengan menembak mati. Pasalnya para pelaku ini melakukan perlawanan menggunakan air soft gun dan golok.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran menjelaskan terbongkarnya komplotan curanmor ini berawal dari penangkapan seorang penadah motor curian di kawasan Madura. Dari keterangan penadah ini polisi akhirnya mendapatkan identitas pelaku.
Upaya penyelidikan dilakukan, hingga akhirnya polisi mendapatkan keberadaan para pelaku. “Kami berupaya melakukan pencarian dan penngejaran terhadap para pelaku ini. Kemudian kami mendapati mereka masih berada di kawasan Surabaya,” kata AKBP Sudamiran.
Saat ini, polisi mendapati para mengendarai mobil hitam dengan plat N di sekitar Hotel Samator. Dari situ, polisi berusaha menangkap para pelaku. Sayangnya saat akan dilakukan penangkapan, para pelaku mencoba melakukan perlawanan, salah satu diatara mereka mengeluarkan senjata api, sementara yang lainnya menggunakan senjata tajam jenis golok.
Melihat adanya perlawanan, polisi tidak mau ambil resiko. Dengan cepat polisi segera memberikan tembakan peringatan. Namun, tindakan polisi ini tidak diindahkan para pelaku hingga akhirnya polisi mengarahkan tembakan ke pelaku yang berada di dalam mobil. Dari tembakan itu, beberapa diantaranya berhasil mengenai tubuh para pelaku hingga akhirnya mereka tersungkur dan berdaya. “Akhirnya para pelaku ini meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit,” tandas Sudamiran.
Dari pemeriksaan yang dilakukan, polisi hanya menemukan satu pelaku yang membawa identitas, dia bernama Bambang (30) asal Malang. Polisi juga mengamankan beberapa barang bukti, diantaranya senjata air soft gun dan dua golok yang digunakan untuk melawan polisi. Selain itu juga ada kunci letter T yang digunakan untuk beraksi. (ufi)
