28 March 2025

Get In Touch

Aplikasi SIGAP Pemkot Kediri Tuai Pujian Kodam V/Brawijaya

Rapat virtual evaluasi penerapan PPKM Mikro dengan Kastaf Kodam V/Brawijaya Brigjen TNI Agus Setyawan.
Rapat virtual evaluasi penerapan PPKM Mikro dengan Kastaf Kodam V/Brawijaya Brigjen TNI Agus Setyawan.

KEDIRI (Lenteratoday) - Aplikasi SIGAP (Sinergi Tiga Pilar) milik Pemkot Kediri mendapat Kodam V/Brawijaya. Aplikasi SIGAP adalah aplikasi yang digunakan untuk mendukung Pembatasan Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di Kota Kediri..

Pujian tersebut diungkapkan Kepala Staf Komando Daerah Militer Kodam V/Brawijaya, Brigjen TNI Agus Setyawan dalam rapat virtual evaluasi PPKM di wilayah Kota/Kabupaten di Jawa Timur. Inovasi tersebut sangat efektif untuk memantau dan menerima laporan perkembangan pandemi Covid-19 dari posko kelurahan.

“Inovasi yang bagus, sangat efektif dan efisien bagi tim gugus tugas dalam memantau dan menerima laporan perkembangan pandemi Covid-19 dari posko kelurahan,” ungkapnya saat memberikan evaluasi, Kamis (18/2/2021).

Menurutnya, inovasi ini bisa menginspirasi kota/kabupaten lain sebagai upaya memaksimalkan PPKM di daerah masing-masing. “Bisa diadaptasikan ke daerah lain, dengan demikian pengendalian Covid-19 bisa lebih terkontrol,” tandasnya.

Sebelumnya, Chevy Ning Suyudi, Asisten Administrasi Umum Pemerintah Kota Kediri telah memaparkan sejumlah fitur yang terdapat dalam aplikasi SIGAP ini. “Dengan aplikasi ini kami bisa mengidentifikasi tempat-tempat berpotensi kerumunan untuk kemudian segera dilakukan penelusuran oleh 3 pilar,” terangnya.

Menurut keterangannya, sejauh ini telah tercatat sejumlah 647 titik yang berpotensi kerumunan. “Itu nanti yang menjadi panduan tim tiga pilar skala kelurahan untuk melakukan penelusuran,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, aplikasi ini juga mampu menampilkan peta pelaporan dan peta potensi kerumunan untuk mempermudah petugas dalam melakukan penelusuran.

Selain itu, dia juga mengatakan, Kota Kediri telah membentuk jaringan laboratorium klinik yang melayani tes rapid secara mandiri di Kota Kediri. “Kami fasilitasi setiap klinik tersebut dengan sebuah aplikasi, jadi setiap harinya harus melaporkan hasil tes tersebut,” tandasnya.

Selanjutnya Chevy menjelaskan hasil laporan dari laboratorium itu kemudian ditindaklanjuti tenaga kesehatan di Kota Kediri. Kemudian akan membentuk sebuah standar berupa hasil rapid antigen positif yang akan diberlakukan sama dengan kasus terkonfirmasi positif dari hasil tes swab.

Sementara itu, dalam rapat evaluasi virtual ini, Pemkot Kediri melaporkan, sejak diberlakukannya PPKM berskala mikro ini, terdapat penurunan angka kasus Covid-19. “Alhamdulillah, hingga saat ini terpantau ada penurunan kasus dan zona kuning turun menjadi 38 wilayah RT,” pungkas Chevy. (gos)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.