
SURABAYA (Lenteratoday) - Pemkot Surabaya kebut pembangunan infrastruktur. Pasalnya, sampai saat ini baru 49,5 persen pembangunan fisik yang rampung. Padahal, tahun anggaran 2022 tinggal tiga bulan.
Minimnya realisasi pembangunan infrastruktur ini berdasarkan data Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM). Angka 49,5 persen itu adalah hasil pekerjaan secara keseluruhan. Mulai pembangunan jalan dan jembatan hingga drainase dan saluran untuk penanggulangan banjir.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Walikota Surabaya, Armuji mendorong agar dapat dilakukan percepatan pembangunan dapat rampung sebelum musim hujan tiba.
“Target realisasi harus segera dikebut apalagi diprediksi bulan November sudah memasuki musim hujan. Kita harus kerja terstruktur dan terukur sesuai dengan program yang telah direncanakan dalam APBD 2022," kata Armuji, Minggu (18/9/2022).
Proyek penanggulangan banjir, misalnya, sudah mencapai progres 55 persen. Itu meliputi pekerjaan saluran yang terintegrasi di tengah kota.
Sejauh ini, pemasangan box culvert di sekitar Jalan Panglima Sudirman belum sepenuhnya tuntas. Kemudian juga di Jalan Kenari dan Embong Kenongo.
Kemudian pembuatan crossing di Jalan Kayon, dan penanaman box culvert yang belum tuntas sehingga membahayakan pengguna jalan. Saluran itu harus terkoneksi satu sama lain. Harapannya, saat hujan deras, debit air tidak meluap.
"Kalau perlu dikerjakan secara maraton pagi hingga malam, jadi saat musim penghujan tiba saluran - saluran bisa berfungsi optimal dan tidak ada genangan,” tegas Wakil Walikota yan akrab dengan sapaan Cak Ji ini.
Selain itu, Politisi senior PDI Perjuangan itu juga meminta agar pekerjaan infrastruktur di kampung seperti pavingisasi dan pembangunan U-Ditch dapat selesai sesuai target yang telah direncanakan. (*)
Reporter : Miranti/rls | Editor : Lutfiyu Handi