Optimalkan Kemanfaatan Dana Prodamas Plus, Dinkes Kota Kediri Upgrade Pengetahuan PMT Balita dan Lansia

KEDIRI, (Lenteratoday)- Walikota Kediri pada Prodamas Plus mengalokasikan dana untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada Posyandu Balita dan Lansia. Menindaklanjuti hal tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri mengadakan kegiatan Pertemuan Orientasi Kader tentang PMT Balita di Posyandu.
Pada kegiatan tersebut mendatangkan 50 orang koordinator kader Kilisuci perwakilan masing-masing kelurahan se-Kota Kediri di Ruang pertemuan Dinkes, Selasa (18/10/22).PMT erat kaitan dengan tumbuh kembang balita dan kesehatan fisik ibu hamil.
Kepala Dinkes, dr Fauzan Adima menjelaskan hal ini sesuai misi kedua Walikota Kediri yakni mewujudkan SDM berkualitas dan berdaya saing berbasis nilai agama dan budaya. Sekaligus kegiatan tersebut untuk menghadapi Kota Kediri menjadi lokus stunting 2023 mendatang.
“Melalui dana Prodamas Plus, Walikota Kediri memberikan perhatian serius terkait hal tersebut. Bapak Walikota juga pernah menyampaikan untuk lebih mengoptimalkan percepatan penanganan stunting dengan optimalisasi pengadaan peralatan posyandu, terutama posyandu balita diantaranya dengan PMT dan vitamin. Jadi panjenengan harus pintar mengemas anggaran yang sudah disediakan dan mohon nanti disesuaikan kemampuan dan sasaran,” terangnya.
Terkait pemberian makanan tambahan, dr Fauzan menekankan PMT saat ini terbuat dari basis bahan lokal. Untuk itu, dilanjutkan dr Fauzan kegiatan tersebut bertujuan meng-upgrade ilmu para kader terkait PMT.
“Sebagai mitra Dinkes yang dekat dengan masyarakat, perlu ada update ilmu dengan mengikuti pelatihan atau sosialisasi terkait PMT. Di sini panjenengan akan diberikan informasi bagaimana agar PMT-nya di posyandu lebih bervariasi tentu berbasis bahan lokal sehingga ibu dan balita senang datang ke posyandu,” tuturnya.
Saat bertugas di posyandu, dr Fauzan berharap para kader bisa mencatat tumbuh kembang balita dengan teliti agar data yang ditemui di lapangan valid karena data tersebut dijadikan acuan pendataan stunting. Terakhir, dr Fauzan berpesan agar ilmu yang didapatkan para kader bisa ditularkan ke kader lain dan diaplikasikan ke kelurahan masing-masing.
“Panjenengan yang hadir di sini sekaligus sebagai perwakilan dari Kader Kilisuci di kelurahan panjenengan. Jadi ilmu yang didapat dari sini mohon nanti disampaikan juga ke kader-kader yang lain. Selain itu, setelah mendapatkan ilmu tentang gizi seimbang atau isi piringku hari ini ketika menemukan kasus stunting, panjenengan paling tidak bisa memotivasi dan ikut mengedukasi masyarakat agar anak-anak yang stunting diberi makanan tambahan,” ungkapnya.
Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Endang Pergiwati