Produksi Lele Kabupaten Kediri Mencapai 16.000 Ton Per Tahun, Mas Dhito: Memiliki Nilai Ekonomis Capai Rp 250 Miliar Per Tahun

KEDIRI, (Lenteratoday)-Pemilihan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa menggandeng Kabupaten Kediri menggenjot budidaya lele bukan tanpa alasan. Kabupaten Kediri adalah salah satu produsen lele terbesar di Jawa Timur dengan jumlah produksi di atas 16 ribu ton per tahun.
Menurut Bupati Hanindhito Himawan Pramana–akrab disapa Mas Dhito–sesuai data produksi lele untuk konsumsi memiliki nilai ekonomis yang tinggi, mencapai Rp 250 miliar per tahun." Makanya pemerintah tidak boleh tutup mata," ungkap Mas Dhita di sela-sela mendampingi kunjungan kerja Gubernur Khofifah di Kabupaten Kediri, Kamis (6/7/23).
Lebih lanjut Mas Dhito mengungkapkan Pemkab Kediri terus bersinergi dengan pihak manapun untuk mengembangkan potensi yang ada termasuk sektor perikanan.
Selain budidaya lele untuk konsumsi, Kabupaten Kediri juga menjadi daerah penghasil benih lele yang tinggi. Berdasarkan data Dinas Perikanan Kabupaten Kediri, produksi lele pada 2022 sebanyak 16.310,1 ton mengalami kenaikan dari 2021 yang jumlahnya sebanyak 16.279,8 ton.
Adapun untuk produksi benih lele pada 2022 sebanyak 13,65 miliar ekor. Jumlah ini pun mengalami kenaikan dari 2021 yang jumlahnya 13,36 miliar ekor.
Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Perikanan menurut Mas Dhito terus melakukan program penguatan perikanan budidaya melalui peningkatan SDM pelaku perikanan dengan menerapkan teknologi budidaya yang efisien.
Hal itu diakui pemilik Republik Lele Muhammad Yusron, sentra budidaya lele terbesar di Kabupaten Kediri. Disampaikan sejauh ini untuk memenuhi kebutuhan benih ikan lele jenis mutiara, para pelaku budidaya di Kabupaten Kediri tidak sampai keluar daerah. Begitu pula untuk pemenuhan kebutuhan pakan.
Tingginya nilai produksi ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Kediri dalam penguatan produksi lele. Mengetahui lebih dekat potensi budidaya lele di Kabupaten Kediri, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mendatangi sentra budidaya "Republik Lele" di Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kamis (6/7/2023).
Gubernur Khofifah mengatakan, potensi perikanan di Jawa Timur cukup tinggi dan khusus untuk budidaya saat ini masih didominasi ikan bandeng, disusul lele dan udang. Diakui pasar ikan lele saat ini sangat besar bahkan sampai ke luar Jawa.
Republik Lele sebagai sentra budidaya lele yang cukup besar di Kabupaten Kediri dinilai belum mampu mencukupi permintaan pasar di Surabaya. Untuk itu, Khofifah menilai perlu penguatan lebih terhadap budidaya ikan berkumis ini.
"Kalau ini kemudian dikuatkan lagi, saya rasa (produksi lele ini) bisa melampaui produksi bandeng di Jawa Timur," katanya usai mengikuti kegiatan panen lele dan tebar benih lele mutiara bersama Mas Dhito.
Khofifah menyebut, lele jenis mutiara banyak dipilih para pembudidaya ikan di Kabupaten Kediri. Hal itu lantaran jenis ini dinilai lebih tahan terhadap penyakit sehingga minim risiko kematian. Selain itu jenis ini memiliki masa pemeliharaan yang singkat.
Untuk menguatkan produksi lele jenis mutiara tersebut, lanjut Khofifah, dibutuhkan indukan yang banyak. Pihaknya mendorong Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Timur dapat mempersiapkan indukan lele jenis mutiara.
"Dinas DKP provinsi saya rasa nanti sinergi dengan Dinas Perikanan di Kabupaten Kediri bagaimana persiapan indukan lele jenis mutiara bisa dimaksimalkan," tuturnya.(pkp/*)
Reporter: Gatot Sunarko