PALANGKA RAYA (Lentera) – Walaupun jumlah tenaga pengajar mencukupi untuk Kota Palangka Raya, namun sejumlah sekolah negeri terutama di daerah pinggiran masih kekurangan guru.
Hal ini ditegaskan Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini yang mengatakan masalah utama bukanlah kekurangan guru, melainkan penempatannya yang tidak merata.
“Nyatanya banyak guru ASN justru ditempatkan di sekolah swasta, sementara sekolah negeri masih kekurangan tenaga pengajar,” papar Zaini, Kamis (15/5/2025).
Karena itu akan dilakukan penataan ulang sistem penempatan guru, khususnya di sekolah negeri. Salah satu langkah konkret yang dilakukan, adalah membatasi perpindahan guru dari wilayah terpencil ke pusat kota.
“Kami sedang menata ulang penempatan guru, dan membatasi perpindahan dari pinggiran ke kota dengan tujuan agar distribusi tenaga pengajar lebih seimbang,” ungkapnya.
Zaini melanjutkan, selain penataan ulang, Pemkot juga menyiapkan strategi jangka panjang sebagai upaya melahirkan tenaga pendidik dari warga lokal.
Warga dari daerah terpencil akan diberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan hingga ke jenjang S1, dengan harapan mereka akan kembali dan mengabdi di kampung halamannya sebagai tenaga pengajar.
"Langkah ini diyakini akan menciptakan pemerataan pendidikan, memperkuat ikatan sosial antara guru dan komunitas lokal, serta mengurangi ketimpangan pendidikan antara wilayah kota dengan pinggiran," pungkasnya.
Reporter: Novita/Editor: Ais
