
SURABAYA (Lentera)– Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Ajeng Wira Wati, menanggapi video viral yang menyebut anggaran pendidikan Surabaya hanya sebesar 19 persen dari total APBD 2025.
Menurutnya, informasi tersebut perlu diluruskan agar masyarakat tidak salah memahami konteks penganggaran pendidikan.
Ajeng menjelaskan, merujuk pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, anggaran pendidikan yang dimaksud adalah belanja fungsi pendidikan secara keseluruhan, bukan hanya anggaran yang melekat di Dinas Pendidikan.
“Kalau hanya melihat dari Dinas Pendidikan saja, tentu terlihat kurang dari 20 persen. Tapi jangan lupa, ada juga anggaran pendidikan yang melekat di perangkat daerah lain, seperti beasiswa Pemuda Tangguh, bantuan pendidikan untuk SMA/SMK, dan program-program lainnya,” jelas Ajeng saat dihubungi Lentera, Jumat (16/5/2025).
Ketua Fraksi Gerindra Surabaya ini menyebut akan mengecek ulang rincian anggaran pendidikan Kota Surabaya dalam APBD 2025. Namun secara prinsip, Ajeng meyakini Pemerintah Kota (Pemkot) telah berupaya memenuhi amanat alokasi minimal 20 persen untuk sektor pendidikan.
Terkait video viral yang beredar di media sosial, Ajeng menilai penting bagi Pemkot untuk segera memberikan klarifikasi secara komprehensif. Ia juga mengingatkan informasi publik harus disampaikan secara utuh agar tidak menimbulkan persepsi yang keliru di masyarakat.
“Saya tidak mau menyebut videonya menyesatkan, tapi yang pasti, Pemkot sudah menjelaskan bahwa anggaran pendidikan tidak semata-mata berasal dari Dinas Pendidikan. Ini yang perlu dipahami masyarakat,” tuturnya.
Ajeng berharap klarifikasi yang disampaikan Pemkot tidak berhenti pada penjelasan teknis saja, tetapi juga memperkuat transparansi anggaran secara keseluruhan.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya memastikan seluruh program pendidikan benar-benar berjalan dan memberikan manfaat nyata bagi warga.
“Pendidikan adalah kunci pembangunan jangka panjang. Jadi bukan hanya soal memenuhi angka 20 persen, tapi bagaimana program-program tersebut bisa tepat sasaran dan meningkatkan akses serta kualitas pendidikan di Surabaya,” tutupnya.
Diketahui, dalam sebuah unggahan akun Instagram @maulifikr menyebut anggaran pendidikan Surabaya hanya 19 persen dari total APBD 2025 yang mencapai Rp12,3 triliun.
Namun, hal itu telah dibantah Pemkot. Pemkot menyebut total belanja fungsi pendidikan telah mencapai Rp2,588 triliun atau 20,96 persen dari total APBD.
Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH