17 June 2025

Get In Touch

Aliansi Madura Tanggapi Penertiban Parkir Surabaya

Pemuda Madura Integritas (PMI) dukung langkah Pemkot Surabaya tertibkan parkir liar (Foto: Istimewa)
Pemuda Madura Integritas (PMI) dukung langkah Pemkot Surabaya tertibkan parkir liar (Foto: Istimewa)

SURABAYA (Lentera) -Forum Solidaritas Madura Indonesia (FSMI) sebelumnya muncul dengan rencana demo besar-besaran 'melumpuhkan Surabaya' sebagai protes penertiban jukir liar. Tapi rencana itu batal usai mereka bertemu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Kali ini muncul reaksi berbeda dari komunitas Madura lainnya.

Reaksi itu datang dari Aliansi Pemuda Madura Integritas (PMI). Aliansi ini muncul di media sosial menyuarakan dukungan terhadap langkah Pemkot Surabaya menegakkan ketertiban dan menindak berbagai pelanggaran Perda. Mereka mendukung penertiban parkir liar dan premanisme di Kota Pahlawan.

"Kami dari Pemuda Madura Integritas berkomitmen menjaga ketertiban dan keamanan di Kota Surabaya. Oleh karena itu, kami Aliansi Pemuda Madura Integritas menyerukan, mendukung Pemkot Surabaya menegakkan peraturan daerah terkait dengan penertiban parkir liar di Surabaya," kata Koordinator Pemuda Madura Integritas, Toriq Abdullah dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (15/6/2025).

Toriq menyoroti pentingnya kehadiran negara dalam melindungi masyarakat dari aksi-aksi premanisme yang kerap mengganggu ketertiban umum.

Dia menilai bahwa negara harus bersikap tegas terhadap kelompok-kelompok yang berpotensi menimbulkan keresahan. Penertiban parkir liar menurutnya merupakan bagian integral dari pemulihan wibawa hukum dan upaya menciptakan rasa aman di tengah masyarakat.

"Kami mendukung langkah Pemkot Surabaya menciptakan rasa aman dan nyaman bagi warganya, termasuk memberantas perilaku premanisme dalam bentuk apapun," tegas Toriq.

Sebelumnya, dalam sejumlah video yang beredar, FSMI menyuarakan protes atas penertiban juru parkir liar oleh Pemkot Surabaya. Dalam video itu, FSMI menyatakan rencana untuk menggelar aksi unjuk rasa selama lima hari yang akan 'melumpuhkan Kota Surabaya' mulai Senin (16/6) hingga Jumat (20/6).

"Maka dengan ini kami pastikan, Senin tanggal 16 sampai Jumat tanggal 20 Juni 2025, kami dari Forum Solidaritas Madura Indonesia akan melumpuhkan Kota Surabaya, camkan itu. Salam Sitongoro," ujar Koordinator Aksi FSMI Surabaya Baihaki Akbar dalam video pernyataannya, mengutip detik.

Saat dikonfirmasi , Baihaki membenarkan rencana aksi itu. Dia menjelaskan bahwa unjuk rasa itu akan digelar di sejumlah titik strategis di Kota Surabaya.

Namun, ancaman itu sekadar ancaman setelah FSMI yang sebelumnya lantang hendak 'melumpuhkan Kota Surabaya' memilih membatalkan aksi usai melakukan pertemuan dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Baihaki selaku Koordinator Aksi FSMI Surabaya menyatakan keputusan membatalkan aksi ini usai dalam pertemuan itu pihak FSMI telah menyampaikan keberatan atas konten-konten yang beredar selama penertiban jukir yang dia nilai menyinggung etnis Madura.

FSMI juga menyampaikan dukungannya terhadap program-program Pemerintah Kota Surabaya, termasuk penertiban juru parkir liar, selama hal tersebut bertujuan untuk menciptakan ketertiban dan kemajuan kota.

"Seluruh program yang telah dilakukan Pemerintah Kota Surabaya adalah untuk memberikan kesejahteraan maupun kemajuan kepada warganya. Dan itu pasti akan kami dukung bersama, karena ini juga merupakan bentuk penghormatan kami terhadap Pemerintah Daerah," tegas Baihaki (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.