ISU kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) menjadi sorotan publik. Seperti di Pati, Jawa Tengah rencana penyesuaian tarif PBB hingga 250% dan sempat memicu gelombang protes besar-besaran. Ternyata, Pati bukan satu-satunya daerah yang mengalami kenaikan PBB signifikan, namun ada beberapa daerah lain yang juga terjadi lonjakan pajak cukup signifikan hingga meresahkan dan memberatkan warganya. Nah, yang awal mencuat adalah di Pati ada kenaikan 250 persen dan Berujung Pembatalan, kemudian Kabupaten Semarang juga ada lonjakan tagihan PBB lebih dari 400 persen. Selanjutnya ada Kota Cirebon, bahkan kenaikan PBB hingga 1.000 persen. Dan Kabupaten yang PBB-nya naik sekitar 400 persen. Kenaikan PBB-P2 yang dilakukan sejumlah pemerintah daerah (Pemda) ini menuai polemik. Warga di berbagai wilayah memprotes lonjakan tarif pajak yang dinilai tidak sebanding dengan kondisi ekonomi masyarakat. Beberapa daerah bahkan mengalami gelombang penolakan dan desakan revisi atas kebijakan tersebut. Selain empat daerah tersebut, akankah kenaikan PBB ini terjadi di daerah lainnya? Untuk itu Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melakukan upaya identifikasi daerah-daerah mana lagi yang mengalami kenaikan PBB, Kamis (14/8/2025). Tak hanya itu, istana juga angkat bicara untuk membantah bahwa kenaikan PBB tersebut adalah imbas dari efisiensi anggaran dari pemerintah. BACA BERITA LENGKAP, KLIK DISINI https://lenteratoday.com/upload/Epaper/15082025.pdf
.jpg)
