19 April 2025

Get In Touch

Walikota Kediri: Rumah Bu Sumirah Kini Lebih Bersih dan Layak Huni

Tampak depan rumah Bu Sumirah yang dulu kumuh kini benar-benar jauh lebih layak huni setelah direnovasi Pemkot Kediri.
Tampak depan rumah Bu Sumirah yang dulu kumuh kini benar-benar jauh lebih layak huni setelah direnovasi Pemkot Kediri.

KEDIRI (Lenteratoday) - Masih ingat rumah Bu Sumirah yang sepat viral karena penuh sampah Oktober 2020 lalu. Kini rumah janda yang terletak di Kelurahan Bandar Kidul jauh lebih bersih dan sudah layak huni setelah Walikota Kediri, Abu Bakar memerintahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk merenovasinya.

Orang nomor satu di jajaran Pemkot Kediri pangling saat melihat langsung hasil bedah rumah yang dilakukan  Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Kediri melalui program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Jumat (15/01/2021). Bukan itu saja Dinas Sosial (Dinsos) juga diperintahkan memberikan pendampingan untuk keluarga Bu Sumirah yang tinggal dengan anaknya yang masuk kategori Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Usai melihat rumah tersebut, Abdullah Abu Bakar tidak menyangka rumah Bu Sumirah yang dulu kumuh sekarang sudah jauh lebih baik. “Jadi ini rumah yang dulu kita singgahi. Rumah ini dulu tidak layak lalu disini juga ada Bu Sumirah, Mas Sugeng dan Mbak Sri. Rumah ini sudah direhab dan sudah lebih bersih,” ujarnya.

Wali Kota Kediri mengungkapkan bila kondisi rumah sudah lebih bersih akan berpengaruh terhadap psikologinya. Dengan rumah yang jauh lebih baik dan bersih tentu penghuninya akan jauh lebih sehat.

“Ada beberapa barang yang masih nyumpel ya nanti mudah-mudahan bisa bersih lagi. Tentu ini sangat membantu bagi Bu Sumirah, Mas Sugeng, dan Mbak Sri. Saya titipkan semua pada warga untuk saling mengingatkan terus hidup bersih dan hidup sehat. Rumah ini harus tetap dijaga. Rumah ini merupakan salah satu dari program Bedah Rumah Kota Kediri dan bagus sekali ini tempatnya,” ungkapnya.

Kepala Dinsos Kediri, Triyono Kutut Purwanto mengatakan keluarga Bu Sumirah sudah mendapat bantuan PKH dan sembako. Selain itu juga memberikan pendampingan kepada putri Bu Sumirah yakni Sri Wilujeng.

Pendampingan kepada Sri Wilujeng, ke depan akan dibantu psikolog. “Kita akan berikan pendampingan untuk daya pikir dan daya ingatnya. Kita akan sambungkan dengan psikolog agar lebih baik lagi secara psikis. Meskipun saat ini Sri Wilujeng sudah lebih baik dari Oktober 2020 lalu saat dikunjungi Pak Wali. Sekarang diajak bicara sudah lumayan bisa,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pemukiman Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Kediri, Syaifudin, menjelaskan, perbaikan rumah Bu Sumirah masuk program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Proses perbaikan dimulai 15 Desember 2020 dan selesai  6 Januari 2021.

“Ya karena ini rumah tidak layak huni jadi diupayakan layak huni. Terpenting adalah ALADIN akronim atap, alas dan dinding. Alhamdulillah proses pembangunan tidak ada masalah. Walaupun di satu sisi harus hati-hati dengan Mas Sugeng dan keluarganya. Namun sinergi dari semua stake holder dan sesuai petunjuk Pak Wali semua bisa terselesaikan,” jelasnya.

Syaifudin menambahkan program RTLH dari DPKP telah diinfokan ke setiap kelurahan. Agar mengusulkan rumah-rumah yang mungkin tidak layak huni. “Pada 2018 per rumah mendapat alokasi Rp 17,5 juta. Alhamdulillah berkat kepedulian Pak Wali kepada masyarakat, 2019 ditingkatkan menjadi Rp 20 juta rupiah,” paparnya.

Teknis pemberian bantuan langsung ditransfer kepada rekening penerima. Teknis proses pembangunannya di lapangan dibantu pendamping yang ada di setiap kelurahan hingga pelaksanaan bedah rumah selesai. (gos)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.