21 April 2025

Get In Touch

Stok Beras Surplus, Jatim Tak Perlu Impor

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat panen raya beberapa waktu lalu.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat panen raya beberapa waktu lalu.

SURABAYA (Lenteratoday) – Stok beras di Jawa Timur dipastikan mengalami surplus hingga Mei mendatang. Untuk itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dengan tegas menyatakan bahwa Jawa Timur tidak perlu beras impor.

"Jawa Timur tidak perlu suplai beras impor. Kita bisa mencukupi kebutuhan pangan dan mampu menjaga kestabilan harga gabah di tingkat petani," kata Gubernur Khofifah, Senin (22/3/2021).

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, surplus beras di Jatim ini berdasarkan perhitungan luasan panen. Pasalnya, sampai semester satu luas panen Jawa Timur dihitung asumsi sampai dengan April sebesar 974.189 hektar dengan asumsi produksi beras 3.053.994 ton.

"Jadi berdasarkan prediksi dan hitungan kami, di Jatim akan ada surplus 902.401 ton. Dengan jumlah itu, maka Jatim tidak perlu ada suplai beras impor. Stok beras kita sangat melimpah. Bahkan saat ini tim satgas pangan sedang keliling untuk menyerap padi dan  beras produksi panen saat ini," ujarnya.

Selain itu, berdasarkan prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan pokok Januari-April 2021, ketersediaan beras diasumsikan tercukupi. Bahkan tren harga beras juga akan terjaga stabil.

Lebih lanjut, Khofifah menegaskan bahwa angka ketersedian beras tersebut belum termasuk tambahan luas panen Mei dan Juni. Diperkirakan luasan panen mencapai 295.118 ha dengan produksi 1.008.779 ton. Sehingga produksi beras Jawa Timur sampai dengan semester 1 adalah 1.911.180 ton. Dengan data tersebut, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa masyarakat tak perlu khawatir dan cemas, karena stok pangan Jawa Timur aman.

"Jadi, saya tegaskan bahwa ketersedian 2021 Kondisi stok sangat aman, Tahun 2020 kita juga surplus 1,9 juta ton, yang secara tidak langsung menjadi  stok atau cadangan," ungkpanya.

Ia juga mengimbau pada masyarakat agar tidak melakukan spekulasi sehingga berdampak pada gejolak harga di pasaran. Dengan kondisi beras Jatim yang surplus, dipastikan bahwa kestabilan harga di pasar juga akan stabil. (ufi/adv)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.