
KEDIRI (Lenteratoday) – Sebanyak 70 penyandang disabilitas di Kota Kediri mendapatkan pelatihan kewirausahaan Jadi Pengusaha Mandiri People With Disabilitas (JAPRI-PWD) Senin (24/5/2021). Pelatihan yang digelar di Balai Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren ini merupakan tahap pertama.
Pelatihan ini adalah program USAIN sebagai kelanjutan dari pelatihan pendamping atau trainer dari JAPRI-PWD yang dilaksanakan di hotel Grand Surya bulan April lalu. “Hari ini (24/5/2021), kita melaksanakan program entrepreneurship training/pelatihan kewirausahaan sebagai bentuk tindak lanjut dari kegiatan Training of Trainee (ToT) yang dilaksanakan bulan lalu,” ungkap Muhammad Abdul Sinaga, Project Director JAPRI-PWD, Senin (24/5/2021).
Dia menjelaskan, sebelumnya telah melatih 12 orang warga dari Kota Kediri untuk menjadi pelatih. “Selanjutnya, mulai hari ini (24/5/2021) mereka akan menfasilitasi para peserta belajar tentang kewirausahaan berbekal modul yang terdiri dari 9 bab materi yang sudah diberikan,” kata Abdul.
“Kegiatan ini yang seharusnya bisa dilaksanakan dalam waktu satu hari, mengingat masih dalam kondisi pandemi, kami membagi ke-70 peserta dalam 4 hari kegiatan, jadi per hari rata-rata sekitar 17 orang yang dilatih,” tambah Abdul.
Abdul menambahkan peserta mayoritas penyandang disabilitas tuna rungu ini, masing-masing akan diberikan modul. Jadi, diharapkan modul tersebut bisa terus bermanfaat walaupun setelah kegiatan. “Syukur-syukur ilmunya bisa ditularkan ke teman-teman disabilitas lain yang mungkin belum bisa ikut kegiatan ini,” harapnya.
Sementara itu, Munawaroh, Koordinator Program JAPRI-PWD Kota Kediri mengatakan bahwa kegiatan ini akan berlangsung dalam tiga tahap. “Tahap pertama kita laksanakan bulan ini, sedangkan untuk tahap kedua kemungkinan akan kita laksanakan pada bulan Juni mendatang, sedangkan untuk tahap ketiga pendaftaran juga sudah dibuka, hingga terpenuhi kuota 200 peserta,” terang Munawaroh, Senin (24/5/2021).
Menurut Munawaroh, peserta diharapkan mampu memahami semua materi yang diajarkan. “Terutama materi tentang rencana bisnis seperti bisnis model kanvas sehingga peserta bisa langsung memiliki gambaran bagi yang belum punya bisnis maupun yang sudah punya bisnis,” imbuhnya.
“Nanti peserta tidak hanya menerima materi saja, tapi kami juga akan melakukan diskusi, bahkan malah itu yang lebih kami tekankan, harapanya materi yang disampaikan dapat terserap dengan baik,”tandasnya.
Selanjutnya, pasca-pelatihan setiap peserta juga akan mendapatkan pendampingan selama 4 bulan dari tim JAPRI-PWD. Pendampingan ini dilakukan guna memonitor perkembangan peserta utamanya dalam membangun dan mengelola bisnisnya.(gos)