23 April 2025

Get In Touch

Pemkot Surabaya Siapkan Rumah Sakit Darurat di Tiap Kelurahan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat meninjau beberapa titik untuk dijadikan rumah sakit darurat di tingkat kelurahan.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat meninjau beberapa titik untuk dijadikan rumah sakit darurat di tingkat kelurahan.

SURABAYA (Lenteratoday) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan Rumah Sakit (RS) Darurat Covid-19 di setiap kelurahan. RS darurat ini disiapkan untuk ruang isolasi dan perawatan bagi warga yang tinggal di kelurahan tersebut. Langkah ini sebagai upaya preventif dan kuratif untuk mencegah terjadinya klaster keluarga.

Sebelum menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bersama jajarannya berkeliling untuk menentukan lokasi yang bakal dijadikan RS darurat.

Beberapa tempat yang dinilainya strategis pun tak luput dari tinjauannya. Mulai dari Lapangan Putro Agung Tambaksari, Lapangan Kalibokor Gubeng, Gedung LPMK Wiyung, Gedung Serbaguna Babatan-Wiyung, GOR Maestro Suryanaga Sambikerep, hingga GOR Indoor kompleks Gelora Bung Tomo (GBT).

"Insya Allah setiap kelurahan kita berikan tempat untuk menampung warga yang sakit. Kenapa? karena tidak boleh kalau rumahnya ini tidak memadai ketika digunakan isolasi mandiri, karena pasti menularkan ke keluarganya," kata Wali Kota Eri di sela tinjauannya, Selasa (13/7/2021).

Eri mengaku tidak rela ketika mendengar ada warganya yang mengalami kesulitan saat mencari rumah sakit karena kondisinya penuh. Sehingga banyak warga yang meninggal karena terlambat tertangani.

"Saya tidak rela dan tidak bisa melihat warga saya mencari rumah sakit itu penuh. Rumah sakit mana pun penuh, akhirnya kekurangan oksigen. Naudzubillah Min Dzalik, akhirnya banyak yang meninggal," ujarnya.

Untuk itu, Eri berharap dengan adanya RS darurat di setiap kelurahan, maka warga yang terpapar Covid-19 di lingkungan tersebut dapat segera dilakukan perawatan dan pemulihan. Di sisi lain, RS darurat ini juga dapat dimanfaatkan warga yang ingin melakukan isolasi mandiri namun kondisi rumahnya tidak layak.

"Sehingga apa? ketika dalam satu rumah yang positif itu satu saja, maka kita bawa ke tempat ini (RS Darurat). Sehingga, anaknya istrinya tidak lagi tertular dan lebih nyaman. Yang kedua kita juga bisa konsentrasi (menangani) karena berada di satu titik," papar dia.

Meski demikian, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini berharap tak ingin RS darurat yang ada di setiap kelurahan ini digunakan. Sebab, apabila digunakan, tentu ada penambahan kasus baru di lingkungan kelurahan tersebut. Namun, RS darurat ini tetap akan disiapkannya sebagai langkah preventif untuk mencegah terjadinya klaster keluarga.

"Saya tidak ingin ketika warga itu sekarang bingung mencari rumah sakit. Sehingga apa, nanti bisa langsung dibawa ke (RS darurat) yang ada di tempat ini. Jadi warga di setiap kelurahan itu langsung bisa kita kumpulkan," jelasnya.

Eri pun kembali mengajak masyarakat untuk bersama-sama memutus mata rantai pandemi ini. Dia meyakini, bahwa dengan gotong-royong dan kerja keras bersama, maka pandemi ini bisa segera dilalui. Selain ikhtiar secara lahir, tentu saja kerja keras ini harus diimbangi dengan doa.

"Kita harus tetap semangat, kita yakin pandemi pasti berlalu. Saya berharap kepada seluruh warga Surabaya tetap berdoa terus dan kita bekerja bersama menanggulangi Covid-19 ini. Insya Allah Surabaya pasti bisa terbebas dari Covid-19," pungkasnya. (Ard)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.