23 April 2025

Get In Touch

Bupati Sidoarjo : Bansos Masih Kurang Banyak

Bupati Sidoarjo Muhdlor Ali saat memberikan paket Bansos pada salah satu warga.
Bupati Sidoarjo Muhdlor Ali saat memberikan paket Bansos pada salah satu warga.

SIDOARJO (Lenteratoday) - Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor (Gus Muhdlor) menilai jumlah bantuan sosial (Bansos) masih kurang banyak. Karena target sasaran penerima bantuan sekitar 500 ribu rumah. Oleh sebab itu, Ia akan menambah lagi 100 ribu paket bansos.

Sejauh ini, Bansos yang telah disalurkan Pemkab Sidoarjo mencapai 183 ribu paket. Jumlah tersebut termasuk bansos dari Kementerian Sosial sebanyak 83 ribu dan bansos tahap pertama dari APBD Sidoarjo sebanyak 100 ribu paket.

"Pada tahap awal kita sudah menyiapkan 100 ribu paket Bansos ditambah 83 ribu paket Bansos dari Kemensos. Karena masih kurang, akan ditambah lagi 100 ribu paket sembako sehingga 2/3 dari jumlah rumah di Sidoarjo yang berjumlah 500 - 600 ribu rumah itu akan tersalur bantuan," terang Gus Muhdlor usai memberikan bantuan secara simbolis kepada warga Desa Jatikalang, Kecamatan Prambon, Senin (23/8/2021).

Bupati juga menegaskan kalau dia dan jajarannya memastikan setiap bantuan yang diberikan tepat sasaran. "Kita akan cek dan pastikan setiap bantuan supaya bisa tepat sasaran," ucapnya.

Adapun paket sembako yang dibagikan terdiri dari beras, minyak goreng, tepung dan gula. Diharapkan dengan bantuan ini bisa sedikit meringankan warga terdampak Pandemi Covid-19 dan juga bagi warga yang menjalani isolasi mandiri.

Gus Muhdlor mengingatkan bahwa pandemi ini tidak akan selesai dengan adanya Bansos. Oleh sebab itu, masyarakat harus tetap patuh pada prokes dengan tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan mendesak.

Penerima Bansos ini di luar penerima program PKH, BST, BBNT, dan BLT-DD. Yaitu untuk warga yang menjalani isoman, yaitu data warga Isoman yang diperoleh dari laporan Desa/kelurahan dan Puskesmas. Bansos juga disalurkan kepada warga yang terdampak pandemi, seperti tukang becak, supir angkot jukir dan melalui musyawarah desa/kelurahan masing-masing.

Sebelum meninggalkan Desa Jatikalang, Gus Muhdlor menyempatkan diri ke rumah Mbok Ani (71) dan rumah Budi Basuki (38) untuk memberikan bantuan sembako. Budi sehari-hari bekerja serabutan dengan penghasilan tak lebih dari 600 ribu perbulan. Melihat kondisi ini, Gus Muhdlor menawarkan pekerjaan padanya.

"Bila berkenan Pak Budi bisa kerja di Pendopo Kabupaten agar penghasilannya lebih baik dari sekarang yang didapat," kata Gus Muhdlor. (ang)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.