25 April 2025

Get In Touch

Linksos Sarankan Percepatan Vaksinasi Bagi Disabilitas

Linksos Sarankan Percepatan Vaksinasi Bagi Disabilitas

MALANG.KAB, (Lenteratoday) - Melalui kader posyandu disabilitas, Lingkar Sosial melakukan sosialisasi pandemi dan edukasi pentingnya vaksinasi pada difabel. Tim juga meningkatkan imunitas masyarakat difabel dengan mengajak berolahraga dan aktivitas di alam terbuka seperti jalan sehat, penghijauan dan mendaki gunung.

Di hari vaksinasi, Tim Linksos juga melakukan pendampingan untuk membantu proses interaksi dan komunikasi antara difabel dan petugas medis. Tak hanya itu, Linksos melakukan antar jemput difabel dari rumah ke lokasi vaksinasi, bekerjasama dengan Humas BMH Jatim Gerai Malang.

Ketua Pembina LINKSOS, Ken Kertaning Tyas, mengatakan inti dari kegiatan LINKSOS  untuk meningkatkan kesadaran masyarakat luas, khususnya warga difabel, mengingat masih sedikitnya jumlah sasaran dan capaian vaksinasi difabel. Masih terjadi penolakan warga difabel terhadap vaksinasi, juga minimnya dukungan keluarga.

“Kami mendukung percepatan vaksinasi Covid-19 bagi difabel melalui kegiatan sosialisasi covid dan edukasi vaksinasi,” kata Ken Kertaning Tyas pada Lentera (17/9/2021).

Difabel memiliki kebutuhan komunikasi khusus, seperti dibutuhkan oleh kawan-kawan tuli yang memerlukan bahasa isyarat, serta anak-anak disabilitas intelektual yang  memerlukan penjelasan berulang agar paham. Sedangkan selama ini belum ada sosialisasi khusus bagi mereka.

Selama ini informasi dan pendaftaran vaksinasi lebih mengandalkan teknologi digital dan data  dari komunitas. Difabel yang tergabung dalam komunitas dan yang telah terbiasa menggunakan internetlah yang bisa mengaksesnya, sementara mereka yang tak terjangkau komunitas dan gagap teknologi tidak bisa mengakses.

Sayangnya, tenaga medis maupun anggota satgas Covid 19 yang paham tentang disabilitas masih minim, utamanya terkait teknik dan etika berinteraksi dengan difabel. Banyak Satgas Covid yang masih tidak paham bahasa isyarat.

Hal ini menyebabkan difabel tidak teredukasi dengan baik. Dampaknya, difabel terstigma takut mati akibat vaksinasi, tidak tahu pentingnya vaksinasi, serta tidak didukung oleh keluarganya. Masih banyak  difabel yang belum tervaksin.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Linksos. Dalam lingkup kabupaten Malang, sasaran vaksinasi difabel baru mencapai 1.804 jiwa, sedangkan data Dinas Sosial Kabupaten Malang jumlah difabel mencapai 16.008 jiwa, atau 11,27 % telah tervaksin.

Di Kota Malang, sasaran vaksinasi difabel sebanyak 1.602, dengan jumlah difabel menurut data Dinas Sosial Kota Malang ada 2.669 jiwa atau 60% telah divaksin. Lalu di Kota Batu sasaran vaksinasi difabel 619 jiwa, dengan total jumlah difabel 1.038 jiwa atau 59,6%. Secara umum di Malang Raya sasaran maupun capaian vaksinasi difabel baru mencapai sekira 4.025 jiwa dari 19.715 jiwa atau 20,41% tervaksinasi.

“Percepatan vaksinasi Covid-19 bagi difabel harus dibarengi dengan sistem yang memadai, dalam hal ini satgas Covid-19 harus dilengkapi tim edukasi yang memiliki pengetahuan dan keterampilan berinteraksi dengan difabel,” tegas Ken. 

Langkah yang paling mudah adalah melibatkan komunitas difabel dalam Satgas Covid. “Kami siap menjadi relawan, namun perlu adanya ketetapan regulasi agar tidak terjadi kesalahan koordinasi di lapangan,” ucapnya.(ree)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.