25 April 2025

Get In Touch

Siap Gerakkan Perekonomian, Pemkot Kediri Gandeng HWDI

Suasana Lokarya Motivasi Bisnis Jadi Pengusaha Mandiri Penyandang Disabilitas yang dilakukan Pemkot-HWDI Pusat JAPRI PWD di Hotel Grand Surya, Senin(27/9/21).
Suasana Lokarya Motivasi Bisnis Jadi Pengusaha Mandiri Penyandang Disabilitas yang dilakukan Pemkot-HWDI Pusat JAPRI PWD di Hotel Grand Surya, Senin(27/9/21).

KEDIRI (Lenteratoday) - Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, berdampak pada turunnya pertumbuhan perekonomian di Kota Kediri. Namun saat ini kasus Covid-19 di Kota Kediri telah semakin membaik. Melandainya kasus Covid-19 ini merupakan waktu yang tepat untuk mulai menggerakkan perekonomian di berbagai sasaran, termasuk para penyandang disabilitas.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Perencaan, Penelitian dan Pengembangan Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi saat menghadiri Lokarya Motivasi Bisnis Jadi Pengusaha Mandiri Penyandang Disabilitas di Hotel Grand Surya, Senin(27/9/21). "Setelah perekonomian di Kota Kediri sempat turun hingga -7, saat ini Pemkot Kediri memang sedang berupaya memutar kembali roda perekonomian,"ujarnya.

Chevy juga menuturkan salah satu upaya untuk menggerakkan perekonomian di Kota Kediri, Pemkot mendapat dukungan dari Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia HWDI pusat dan JAPRI-PWD. "Alhamdulillah kita di-support untuk memberikan pelatihan bisnis kepada penyandang disabilitas. Mudah-mudahan pelatihan ini bisa memberikan manfaat pada penyandang disabilitas yang memiliki usaha, dapat semakin berkembang,"pungkasnya.

Chevy juga berpesan agar para peserta pelatihan dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menimba ilmu sebanyak mungkin. "Manfaatkan ilmu yang sudah diberikan. Ilmu tentang pembelajaran bisnis ini sangat bernilai dan mahal harganya. Jika ada kendala langsung tanyakan, karena disini ada mentor profesional akan siap membantu,"ujarnya.

Dikesempatan yang sama Ketua Umum HWDI Indonesia, Maulani Rotinsulu, menuturkan pelatihan hari ini adalah rangkaian ke 3 program Jadi Pengusaha Mandiri (JAPRI). Program ini juga telah mendapat dukungan dari US Agency of International Development (USAID).

"Ada 118 pengusaha penyandang disabilitas yang mengikuti pelatihan ini sebelumnya telah mendapatkan pengetahuan tentang wirausaha, kemudian didampingi untuk pengimplementasian, dan rangkaian ke 3 hari ini pembekalan motivasi bisnis,"ujarnya.

"Jadi para pengusaha penyandang disabilitas ini diajari untuk dapat menentukan strategi mendapatkan pelanggan, mengenal karakter-karakter masyarakat, mengemas dan mencari alinasi atau pendukung untuk bekerjasama memajukan usaha mereka,"imbuhnya.

Lebih lanjut Maulani menjelaskan sebelum memulai program ini, HWDI telah memilih dan melatih para trainer serta pendamping para penyandang disabilitas selama pelatihan. "Trainer dan pendamping yang kita pilih sebagian besar merupakan penyandang disabilitas juga. Ini untuk memotivasi para peserta agar bisa mengembangkan usahanya,"terangnya.

Setelah rangkaian ke 3 ini, menurut Maulani akan ada tahap selanjutnya. Dimana pada tahap tersebut para pengusaha disabilitas ini akan melakukan bisnis mentoring. Bisnis mentoring ini bertujuan melihat perkembangan para pengusaha disabilitas dalam mengimplementasikan materi di setiap pelatihan. Setelah bisnis mentoring akan ada program seed funding.

"Di sini kita akan meminta para pengusaha disabilitas untuk membuatkan 1 perencanaan bisnis yang akan kita nilai dan nantinya kita berikan modal usaha. Modal usaha akan diberikan kepada 50 peserta dimasing-masing daerah..Nah, dari sini kita akan dapat melihat siapa yang bisa berkembang dan akan mendapatkan dukungan permodalan. Meski jumlahnya tidak besar, tapi ini sebagai motivasi mereka," ujar Maulani.(gos)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.