21 April 2025

Get In Touch

IBI Turunkan 221 Bidan Bantu Cegah Turunkan Kasus Stunting di Kota Kediri

Anggota IBI Kota Kediri saat mengikuti HKNqaman Balaikota Kediri, Jumat (12/11/2521)
Anggota IBI Kota Kediri saat mengikuti HKNqaman Balaikota Kediri, Jumat (12/11/2521)

KEDIRI (Lenteratoday)-Bertepatan dengan momen peringatan ke-57 Hari Kesehatan Nasional (HKN), Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Kediri berkomitmen menekan angka stunting di Kota Kediri. Tidak hanya itu, mereka juga berupaya untuk meminimalisir angka kematian ibu dan anak.

Hal tersebut diungkapkan Darmining, Ketua IBI Kota Kediri. Ditemui pasca melaksanakan upacara HKN ke-57 di Halaman Balaikota Kediri, dikatakan pihaknya saat ini tengah mempersiapkan 221 bidan untuk membantu percepatan penurunan angka stunting di Kota Kediri.

“Kami bekerjasama dengan BKKBN dan Dinas Kesehatan Kota Kediri mengerahkan total 221 bidan yang nantinya akan bertugas di masing-masing kelurahan memberikan pendampingan mulai dari remaja, ibu hamil, melahirkan hingga balita,”ungkapnya, Jumat (12/11/2021±).

Darmining menambahkan nantinya para bidan tersebut akan berkoordinasi dengan puskemas di masing-masing wilayah. Koordinasi dan sinergi tersebut sebagai langkah memantau perkembangan kasus stunting, kematian ibu dan bayi di Kota Kediri.“Kami sangat berharap semoga dengan upaya ini, seperti apa yang disampaikan Pak Walikota Kediri tadi, kita dapat terus menekan angka kasus stunting, kematian ibu dan bayi bahkan hingga zero cases,”imbuhnya dengan mantap.

Diakhir wawancara, Darmining mengungkapkan mulai minggu depan pihaknya melakukan pelatihan di setiap kelurahan. “Tanggal 16 November 2021 minggu depan kami akan melakukan pelatihan bersama dengan tim-tim di setiap kelurahan berkenaan dengan antisipasi stunting dan pendampingan ibu hamil serta remaja,”pungkasnya.

Menanggapi hal ini dr Fauzan Adima MArs, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri sangat mengapresiasi langkah yang diambil IBI Kota Kediri. “Ini adalah bentuk sinergi yang bagus antara Pemkot dan IBI Kota Kediri, bertepatan dengan semangat HKN ke-57 ini semoga ikhtiar yang digagas dapat memberikan dampak yang maksimal,”terangnya, Jumat (12/11/2021).

Fauzan menambahkan, meski di Kota Kediri angka stunting tergolong rendah, angka kematian ibu dan bayi termasuk dalam golongan terbawah se-Provinsi Jawa Timur, namun upaya-upaya seperti itu perlu tetap dilakukan sebagai langkah antisipastif.

“Awal 2019 pemerintah pusat mencanangkan pencegahan dan penanggulangan stunting khusus di daerah-daerah yang stuntingnya di atas 30 persen sedangkan Kota Kediri ada dibawah itu (16 persen). Namun di 2021, karena stunting ini menjadi program prioritas Kementerian kesehatan dan pemerintah pusat maka semua kabupaten/kota, harus mengantisipasi pencegahan dan penanganan stunting,” jelasnya itemui pasca upacara.

Sementara itu dikatakan, Dinas Kesehatan Kota Kediri telah menyiapkan sejumlah program untuk mengantisipasi hal tersebut. “Beberapa program yang kami lakukan diantaranya Gemakiba (Gerakan Masyarakat Mencegah Kematian Ibu dan Bayi) yang sudah berjalan hampir 10 tahun, program donor para calon ibu melahirkan , edukasi AMC kepada ibu hamil, dan program-program lain yang tujuannya untuk menekan angka stunting, kematian ibu dan bayi,”pungkasnya. (*)

Reporter: Gatot Sunarko

Editor :

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.