23 April 2025

Get In Touch

Banyuwangi Mengajar Raih Top 30 Kompetisi Pelayanan Publik

Bupati Banyuwangi Ipuk saat menerima penghargaan Top 30 Inovasi Pelayanan Publik. (foto:ist)
Bupati Banyuwangi Ipuk saat menerima penghargaan Top 30 Inovasi Pelayanan Publik. (foto:ist)

BANYUWANGI (Lenteratoday) - Program inovasi Pemkab Banyuwangi kembali mendapat apresiasi positif dari pemerintah. Kali ini, program menerjunkan sarjana untuk mengajar siswa-siswa di wilayah pelosok, Banyuwangi Mengajar, meraih Top 30 Kompetisi Pelayanan Publik (Kovablik) 2021 yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo kepada kepada Sekretaris Daerah Banyuwangi Mujiono, di Surabaya, Jumat (19/11/2011). Turut mendampingi Menpan RB, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

“Terima kasih kepada Pak Menteri Tjahjo Kumolo, Pemprov Jatim dan Gubernur Jatim Ibu Khofifah yang terus menyemangati Banyuwangi untuk bergerak ke arah yang lebih baik. Matur nuwun atas kepercayaan dan bimbingannnya selalu,” kata Mujiono, usai menerima penghargaan.

Program ‘Banyuwangi Mengajar’ merupakan inovasi di bidang pendidikan untuk peningkatan kualitas SDM di desa-desa yang secara geografis sulit dijangkau. Setiap tahun, puluhan sarjana muda dikirim ke desa-desa dengan akses tersulit, dan wajib tinggal di sana selama satu tahun.

“Alhamdulillah, ini juga menjadi kemenangan bagi para sarjana yang telah mengabdi sebagai pendidik bagi siswa-siswa kami yang berada di wilayah yang aksesnya sulit dijangkau. Terima kasih kepada mereka yang telah bergabung bersama kami dalam program ini, terima kasih atas pengabdiannya,” cetus Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Jumat (19/11/2011).

Program Banyuwangi Mengajar ini digagas Pemkab Banyuwangi sejak 2015. Program ini mengajak para lulusan perguruan tinggi untuk mengabdikan ilmunya dengan mengajar anak usia sekolah di wilayah pelosok Banyuwangi. Para pengajar diberikan insentif bulanan secara khusus oleh Pemkab Banyuwangi.

“Ini adalah upaya transformasi SDM. Bagi kami, desa bukan hanya butuh dana, tapi juga butuh inspirasi yang bisa digerakkan oleh anak-anak muda ini. Mereka mengajar, berinteraksi, memberi kursus dan sebagainya. Kehadiran mereka kami harapkan bisa memberi nilai tambah bagi pendidikan anak-anak di wilayah pinggiran,” kata Ipuk.

Hingga saat ini. pemkab telah merekrut total sekitar 240 relawan sarjana fresh greaduate untuk terjun dalam program Banyuwangi Mengajar. Mereka adalah para penerima program beasiswa Banyuwangi Cerdas yang telah menyelesakan kuliahnya. (*)

Reporter : P Juliatmoko

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.