22 April 2025

Get In Touch

Semakin Meluas, 11 Kecamatan di Lamongan Terjangkit PMK

Sapi yang disuntik antibiotik untuk pengobatan PMK.
Sapi yang disuntik antibiotik untuk pengobatan PMK.

LAMONGAN (Lenteratoday) - Wabah Penyakit mulut dan kuku (PMK) sapi di Lamongan semakin meluas. Meskipun kesembuhan sapi yang sempat terjangkit juga terus meningkat. Dari data Dinas Peternakan Lamongan hingga Minggu (15/5/2022), penularan PMK sapi di Lamongan sudah merambah 11 kecamatan.

Medic Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan, Rahendra mengatakan, meluasnya penularan PMK sapi ini merupakan faktor risiko. Diduga, akibat pasar hewan di luar Lamongan masih ada yang buka.

"Diduga, untuk penularan PMK sapi di wilayah pantura (Paciran) saat itu terkena dari hasil transaksi di salah satu Pasar Hewan Tuban," katanya, Senin (16/5/2022)

Sejak PMK sapi ditemukan 28 April 2022 lalu, di Lamongan hanya ada di empat kecamatan. Yakni, Kecamatan Tikung, Sarirejo, Mantup dan Turi. Diduga, sapi mereka tertular akibat pembelian di Pasar Hewan Balongpanggang, Gresik. Kabupaten ini lebih dulu terdeteksi PMK sapi sebelum Lamongan

Seminggu kemudian, sebaran PMK bertambah menjadi tujuh kecamatan. Tambahannya di Kecamatan Kembangbahu, Sugio, dan Ngimbang.

Faktor lain yang membuat meluasnya PMK ini, menurut Rahendra, yang lebih dikenal sebagai dokter hewan ini, dari hasil pengamatan dan pelacakan, lebih disebabkan karena faktor manusia yang bisa menjadi sarana pembawa virus PMK tersebut.

"Ternyata peternak yang saling berkunjung melihat sapi yang sakit milik teman sesama peternak, kemudian kembali ke kandang mereka, dapat menularkan virus ke sapi miliknya. Akhirnya sapi miliknya sendiri yang sakit. PMK tidak menular ke manusia, tapi ketika keluar masuk kandang bisa membawa virus. Sehingga perlu steril atau disemprot desinfektan," jelasnya.

Untuk itu, Dinas Peternakan Lamongan bekerja keras untuk mencegah penyebaran meluas. Yakni dengan terus melakukan sosialisasi sekaligus penyemprotan desinfektan.

"Sekarang terus kita lakukan, terutama skala kandang," pungkasnya. (*)

Reporter : Triwi Yoga | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.