Dibekali Modul Nusantara, Mahasiswa PMM Apresiasi Untag Surabaya di Acara Pelepasan

0
237
Pelepasan mahasiswa PMM di Untag Surabaya.

SURABAYA (Lenteratoday) – Setelah 54 hari program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMM DN) berlangsung, kini 27 peserta harus kembali ke daerahnya. Sebagai tanda perpisahan, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menggelar pelepasan mahasiswa peserta program PMM DN Tahun 2021 pada Rabu (19/1) di Gedung Graha Prof. Dr. H. Roeslan Abdulgani lt.2.

Selain digelar secara langsung, kegiatan ini juga diikuti peserta PMM yang sudah kembali ke daerah asalnya secara luring. Turut hadir dalam pelepasan ini, Rektor Untag Surabaya beserta Wakil Rektor I dan II, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), dekan dari seluruh fakultas, Tim MBKM, dan dosen modul nusantara.

Pada program PMM ini, Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMM DN) mengikuti perkuliahan dan mengikuti kegiatan modul nusantara. Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA., CPA., menyampaikan pesan kepada peserta PMM DN untuk terus mengisi kemerdekaan dengan jiwa patriot sejati dan tidak mendahulukan egosentris. Walaupun kebersamaan hanya terjalin singkat, namun mereka sudah seperti saudara. “Artinya, semboyan Bhineka Tunggal Ika itu nyata adanya, walaupun berbeda tetapi tetap satu. Selama kalian disini saling menghormati antar suku dan agama,” tutur Prof. Mulyanto.

Turut melepas mahasiswa peserta PMM DN, Wakil Rektor I, Harjo Seputro, S.T., M.T. menambahkan salah satu capaian dari kegiatan ini adalah kompetensi sosial. Tujuannya untuk menyatukan berbagai latar belakang perbedaan prodi, suku, agama dari daerah masing-masing. “Jadikan ini menjadi pemicu dalam bersilaturahmi, bergotong royong, dan berbaur,” tambahnya.

Harjo juga menyampaikan akan sangat terbuka menerima kembali mahasiswa PMM di tahun 2022 dan kami akan membuat program yang lebih inovasi.

Pada kesempatan tersebut, lima perwakilan peserta menyampaikan kesan dan pesan. Mahasiswa Universitas Prima Indonesia, Agung Edo Sihombing berterimakasih kepada Untag Surabaya telah memberikan fasilitas yang mumpuni serta dosen yang dapat membimbing dan mengenalkan budaya Surabaya, dia mengaku bangga menjadi bagian dari keluarga Untag Surabaya.

Baca Juga :  Peringati Hari Kemerdekaan, YPTA Surabaya Gelar Upacara Virtual

Mahasiswa Universitas Tadulako, Mohammad Nuralify yang ingin bertahan lama di Untag Surabaya namun harus kembali ke daerahnya dan berharap angkatan kedua dapat dilakukan dengan jangka waktu lebih lama. Mahasiswa Universitas Negeri Makassar, Muhammad Arsil berharap agar dapat mengimplementasikan ilmunya ke daerah masing-masing seperti kata Ki Hajar Dewantara “jadikan setiap tempat sebagai sekolah dan jadikan setiap orang sebagai guru,” katanya.

Sementara Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Ika Al Qinaya, memandang, Surabaya sebagai Kota Pahlawan, juga kota kenangan. Sebagai penutup, mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo, Nurnaningsih Abas berpesan agar angkatan kedua jangan ada yang pulang terlebih dahulu untuk merasakan kebersamaan yang lebih lama lagi, “Untag Surabaya sangat keren jadi tidak ada alasan untuk kalian pulang,” ucapnya.

Ditemui saat wawancara, dosen modul nusantara, Eddy Wahyudi, SH, M.Si., menceritakan sedikit pengimplementasian modul nusantara yang telah dilakukan peserta PMM DN, yakni melakukan refleksi atau mengevaluasi materi, mendatangkan narasumber yang inspiratif, dan melakukan kontribusi sosial dengan mengajar di TPA Kalijudan dan pengabdian di desa binaan. “Ada perubahan kelembagaan dari masyarakat lokalisasi, masyarakat prostitusi dibudidayakan untuk kegiatan ekonomi,” komentarnya.

Tim Pokja MBKM, Dwi Harini Sulistyawati, S.ST., MT memandang PMM ini, seperti miniatur Indonesia yang menyatu dalam keberagaman dan perbedaan bahkan peserta bisa membaur dengan mahasiswa regular yang ada di Untag Surabaya. Menurutnya, program PMM sangat bagus untuk mahasiswa, mereka diberi peluang untuk eksplor secara langsung dalam bidang industri maupun sosial.

“Ayo mahasiswa daftar dan pilih kegiatan yang kalian inginkan, karena akan menjadi pengalaman berharga untuk kalian,” imbuhnya.

 “Jalan-jalan menuju kolam, kolam ikan bertepi batu. Dari hati yang paling dalam, kami doakan semoga kalian sukses selalu,” tutup Dwi Harini.

Reporter : Ryan Rizky

Editor : Endang Pergiwati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini