Surabaya - Penutupan sementara pasar Kapasan Surabaya berdampak tidak hanya pada pedagang saja, namun juga pada semua orang yang menggantungkan hidup di tempat itu. Bahkan dari sisi pedagang, kerugian akibat penutupan selama 14 hari itu bisa mencapai Rp 1 miliar lebih.
Salah satu perwakilan pedagang Pasar Kapasan, H Afandi mengatakan tidak bisa melakukan apa-apa atas penutupan pasar tersebut. Sebab ini sudah menjadi keputusan pemerintah. Meski demikian, dia meminta supaya pemerintah bertanggung jawab atas penutupan tersebut.
“Banyak pegawai dan kuli yang bergantung pada pasar Kapasan ini. Kalau diberhentikan selama 14 hari. Mereka makan itu bagaimana. Cuman itu yang saya khawatirkan,” katanya.
Untuk itu dia meminta pada pemerintah supaya iuran dan tagihan listrik para pedagang dibebaskan selama masa karantina. Sebab jika dihitung kerugian seluruh pedagang selama 14 hari dikarantina bisa lebih dari Rp 1 miliar.
Meski demikian, sisatu sisi dia mendukung pencegahan dan perlawanan terhadap virus corona akan tetapi kerugian yang ditanggung sangat besar.
Sementara itu, Plt PD Pasar Surya, Muhibudin mengatakan bahwasanya ditutupnya pasar Kapasan sudah menjadi protokol dari pemerintah. Ketika sudah ada satu yang terindikasi covid-19 maka pasar akan dikarantina selama 14 hari kedepan.
“Ditutup kan juga ada alasanya. Ini juga demi kesehatan. Jadi harus menjalankan protokol kesehatan,” katanya seusasi hearing dengan pedagang.
Dia menjelaskan bahwa selama 14 hari dikarantina nantinya di pasar kapasan akan dijaga oleh petugas. Sehingga tidak ada yang boleh berkunjung selama masa karantina. “Untuk iuran dan tagihan listrik, rencananya akan diberi potongan,” pungkas Muhibidin. (ard)
.jpg)
