19 April 2025

Get In Touch

Kejar Zero Stunting, DP3AP2KB Kota Kediri Beri Pelatihan 663 Tim Pendamping Keluarga

seorang narasumber memberikan materi saat Pelatihan Tim Pendamping Keluarga yang diadakan DP3AP2KB Kota Kediri di Aula Kecamatan Kota , Rabu (21/6/2022) .
seorang narasumber memberikan materi saat Pelatihan Tim Pendamping Keluarga yang diadakan DP3AP2KB Kota Kediri di Aula Kecamatan Kota , Rabu (21/6/2022) .

KEDIRI (Lenteratoday) - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Kediri mengadakan Pelatihan Tim Pendamping Keluarga, Rabu (21/6/2022) di Aula Kecamatan Kota. Kegiatan tersebut menyasar 663 pendamping dari 3 kecamatan yang ada di Kota Kediri.

Seperti diketahui masalah stunting saat ini merupakan masalah nasional yang mendapat prioritas utama. Menurut Kepala DP3AP2KB, Sumedi, penanggulangan stunting akan berjalan optimal jika melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Pelatihan pendampingan diawali dari Kecamatan Kota dan selanjutnya akan dilaksanakan secara bergilir ke Kecamatan Mojoroto dan Pesantren. "Di Kecamatan Kota total peserta sebanyak 182 orang akan kita bagi mengikuti pelatihan selama 4 hari dimana setiap harinya kita menghadirkan 40 peserta," jelasnya.

Selaku pemateri, DP3AP2KB mengundang bidan, para medis, TP PKK dan kader Bina Keluarga Balita (BKB). Mereka akan memberikan materi kepada peserta sesuai bidang masing-masing. Seperti pola asuh, pemenuhan gizi, sanitasi, dan masih banyak lagi.

"Narasumber kita ada dari BKB, tenaga nakes, dari tim penggerak PKK yang sudah ada pelatihan di tingkat provinsi dan bersertifikat. Untuk materi dari masing-masing pembimbing sudah ada teknis apa yang harus disampaikan di lapangan. Misal untuk calon pengantin harus tahu berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, dll agar pada saat hamil semua sudah sesuai," terangnya.

Setelah pelatihan, nantinya tim pendamping keluarga akan dibagi ke setiap RT di kelurahan dengan tugas masing-masing. Mereka akan melakukan pendampingan ke calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca-melahirkan, dan balita di bawah dua tahun. "Upaya penanggulangan stunting kita lakukan melalui perbaikan pola asuh, asupan makan serta peningkatan akses air bersih dan sanitasi dengan fokus kepada calon pengantin dan ibu hamil sebagai upaya pencegahannya," terangnya.

Sumedi berharap kegiatan ini akan berdampak pada penurunan stunting sehingga bisa melahirkan generasi penerus yang hebat dan tangguh baik secara fisik maupun mental. "Dengan adanya pelatihan ini mudah-mudahan di Kota Kediri tidak ada stunting dan semua harus direncanakan mulai kandungan hingga balita. Untuk calon pengantin, ke depan harus punya sertifikat eksimil (elektronik siap menikah dan hamil) jadi nanti dipantau terus perkembangannya," tutur Sumedi.

Diharapkan, Tim Pendamping Keluarga berperan aktif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat agar edukasi dan informasi yang diperolehnya bisa tersampaikan kepada masyarakat luas. (*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.