Kediri - Menekan penyebaran Cofid-19 di Kota Kediri, WaliKota Abdullah Abu Bakar memberi perhatian serius kedatangan pemudik. Yaknimemerintahkan membuat tempat observasi hingga tingkat kecamatan.
Perintah itu disampaikan Wali Kota KediriAbdullah Abu Bakar dalam video conference bersama camat dan lurah se-KotaKediri, Senin (6/4/2020). Disampaikan kedatangan pemudik yang jadi perhatian utama adalahpekerja migran dari luar negeri, atau dari daerah-daerah yang menjadi epicentrum.
“Kecamatan akan ada tempat observasi. Bisa diaula atau dicarikan tempat. Nanti disekat menjadi 2 putra dan putri. Kitamemilih di kecamatan agar tenaga kita terakomodir semua,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Walikota Abdullah Abu Bakar telah memanfaatkan unit gedung di kampusPoltek Kediri sebagai tempat observasi yang bertempat di Gedung Kampus IPoliteknik Kediri dan memanfaatkan eks Gedung lama RSUD Gambiran sebagai tempatisolasi pasien Covid-19.
Lebih lanjut, Walikota yang lebih akrab disapaMas Abu ini menambahkan warga yangdatang ke Kota Kediri tidak hanya melalui terminal atau stasiun. Namun bisamenggunakan travel, sewa mobil atau kendaraan pribadi, untuk itu kelurahanbekerjasama dengan RT/RW mendata setiap pendatang.
“Bukan mendiskriminasi tapi lebih ke pendataannanti biar bisa ditracing. Nanti yang masuk dari daerah epicentrum bisadioberservasi,” imbuhnya.
Diharapkan, langkah ini bisa menjadi gerakanbersama antara warga dan pemerintah, sehingga masyarakat semakin sadar dengankondisi ini. “Sebisa mungkin nanti harus diawasi. Kalau mau isolasi mandiringgak apa-apa. Tapi kalau orangnya bandel bisa dikirim ke Poltek. Jika nantiada yang dari luar membawa virus kita bisa meminimalisir resiko agar warga kitatidak tertular. Sekarang banyak sekali orang tanpa gejala tapi mengidap corona.Saya khawatir yang kena nanti bayi atau orang tua di atas 50 tahun,”pungkasnya. (gos)
.jpg)
