28 April 2025

Get In Touch

Disungkemi Mas Dhito dan Rumah Mau Direnovasi, Mbah Simpen Berkaca-kaca

Mas Dhito saat menemui Mbah Simpen.
Mas Dhito saat menemui Mbah Simpen.

KEDIRI (Lenteratoday) - Jabatan bupati tidak membuat Hanindhito Himawan Pramana (Mas Bup) jumawa, justru sebaliknya putra sulung Menseskab Pramono Anung ini masih menunjukkan adab asor (rasa hormat) dan ramah kepada orang tua tanpa melihat status sosial.

Seperti yang ditunjukkan mana kala berkunjung ke Desa Asmoro Bangun, Kecamatan Puncu, Kamis (7/7/2022). Mendatangi rumah Mbah Simpen, calon pemilik rumah penerima program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Mas Dhito tak sungkan untuk sungkem kepada nenek yang ditemui tengah duduk sendiri di kursi tak jauh dari rumahnya.

Dari data Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Kediri, pada tahun 2022 ini sebanyak 1.000 unit rumah tidak layak huni (RTLH) masuk dalam Program BSPS yang tersebar di 31 desa di 12 Kecamatan.

Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Hanindhito, datang ke rumah Mbah Simpen untuk memberitahu bahwa rumahnya akan direnovasi oleh Pemerintah Kabupaten Kediri agar lebih layak huni. Awalnya, nenek kelahiran tahun 1942 ini tak mengetahui sosok yang sungkem padanya adalah Mas Dhito, seorang bupati. Pasalnya, saat pertama bupati muda tersebut datang, tak sempat mengenalkan diri.

Sosok yang baru saja ditemuinya itu tiba-tiba sungkem dan bertanya mengenai usia, keseharian, serta meminta izin padanya untuk melihat kondisi rumah yang di pelataran depan rumah sudah dipersiapkan material untuk membangun rumah yang berada tak jauh dari kantor desa. “Jenengan yang punya rumah itu?” tanya Mas Dhito usai menyungkemi Mbah Simpen.

“Iya, Pak,” jawab Mbah Simpen Singkat.
“Jenengan (Anda) kelahiran tahun pinten (berapa), mbah?” tanya Mas Dhito lagi.
“Saya kelahiran tahun 1942,” jawab Mbah Simpen dengan senyumnya.
“Sebelum Indonesia merdeka, berarti jenengan sudah lahir,” jawab Mas Dhito heran melihat kondisi Mbah Simpen yang masih bugar diusia yang tua itu.

Pandangan Mbah Simpen masih tertuju ke sosok muda berkacamata itu yang mulai beranjak memasuki rumahnya. Seakan bertanya-tanya siapa sebenarnya sosok berkemeja biru itu.

Baru mengerti sejatinya pemuda itu adalah seorang Bupati Kediri, saat tetangga memberitahu bahwa yang mengajaknya ngobrol gayeng itu adalah Mas Dhito. “Loh mosok iku mau bupati (masak itu tadi bupati),” Mbah Simpen terkaget.

Usai menilik kondisi rumah Mbah Simpen, Mas Dhito kembali ngobrol dengannya. Berbicara mengenai rencana dimana Mbah Simpen akan bertempat tinggal sementara saat rumahnya dibangun.

Ketika kembali ngobrol, mata Mbah Simpen berkaca-kaca. Menjawab obrolan Mas Dhito dengan nada yang melirih. Terlihat senang bercampur haru. Mbah Simpen pun mengaku senang rumahnya dibedah oleh Mas Dhito melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Nenek itu adalah salah satu penerima BSPS dari 95 penerima di Desa Asmoro Bangun tahun 2022 ini.

“Yang jelas seneng rumahku dibangun,” kata Mbah Simpen.

Sebelum berpamitan dengan Mbah Simpen, Mas Dhito mendoakan agar Mbah Simpen bahagia dan sehat.

“Mbah, nanti selama 2 sampai 3 minggu saat rumah dibangun, jenengan tinggal di rumah tetangga dulu ya. Saya doakan semoga jenengan sehat dan bahagia selalu,” tutur Mas Dhito. (adv)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.