23 April 2025

Get In Touch

Stop Kekerasan Pada Anak, Ribuan Pelajar Kota Surabaya Ramaikan Gebyar HAN 2022

Ribuan pelajar hadiri Hari Anak Nasional (HAN) di Surabaya.
Ribuan pelajar hadiri Hari Anak Nasional (HAN) di Surabaya.

SURABAYA (Lenteratoday) - Gebyar Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2022 di Balai Pemuda Surabaya, Rabu (27/7/2022), diramaikan Ribuan pelajar di Kota Surabaya. Mereka mengkampanyekan stop kekerasan terhadap anak.

Kegiatan ini tersebar di sejumlah titik lokasi pedestrian dan jalan-jalan protokol di Kota Pahlawan. Kegiatan ini juga diramaikan dengan lomba mewarnai untuk anak PAUD, pameran lukisan, stand Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), berbagi lomba pelajar, hingga pertunjukan seni dan budaya.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyampaikan bahwa sebuah kota akan menjadi hebat ketika anak-anak sebagai calon pemimpin bangsa telah disiapkan. Dia menandaskan yang harus dilakukan sekarang adalah bagaimana membangun Sumber Daya Manusia (SDM) anak-anak Surabaya dan menyiapkan anak-anak Surabaya menjadi calon pemimpin yang luar biasa di masa depan.

"Saya lebih bangga ketika memimpin Surabaya ini dengan bersama-sama kita membangun sumber daya manusia. Kita ciptakan anak-anak Surabaya menjadi anak-anak yang luar biasa dan siap menjadi pemimpin di Surabaya," tegas dia.

Wali kota yang akrab dengan sapaan Cak Eri ini menerangkan bahwa membangun Surabaya dimulai dari lingkungan RT/RW. Bagaimana di tingkat RT/RW itu dilengkapi dengan taman dan tempat baca, hingga Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga).

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menerima 13 tuntutan dari pelajar Surabaya pada peringatan HAN.

Dalam kesempatan itu perwakilan dari anak-anak Surabaya menyampaikan 13 tuntutan yang ditujukan pada Pemkot Surabaya. Eri menegaskan, bahwa 13 tuntutan yang disampaikan anak-anak tersebut menjadi salah satu program di Pemkot Surabaya.

"Dari 13 tuntutan tadi memang menjadi program pemerintah kota. Saya katakan tadi, membangun Surabaya itu dengan hati, bukan membangun bangunan yang monumental dan kasat mata," katanya.

Menurut Cak Eri, tumbuh kembang seorang anak itu pula tergantung dari peran serta dan kondisi para orang tuanya. Oleh karenanya, sekarang ini pemkot juga concern berupaya untuk mengentas Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

"Nah, itu yang harus dikejar, yang yang kita maksud membangun Surabaya dengan hati. Bagaimana keluarga punya pendapatan Rp4 juta dan saya inginnya Rp7 juta, baru mereka bisa mendidik anaknya. Jadi, tidak bisa dilepaskan dari peran orang tua, karena kebahagiaan orang tua adalah kebahagiaan anak," imbuhnya.

Dalam puncak peringatan HAN juga dihadiri oleh sejumlah perwakilan akademisi, seperti di antaranya adalah Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih serta Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Rita Pramawati.

Dalam sambutannya, Wakil Ketua KPAI, Rita Pramawati mengaku bangga kepada anak-anak Surabaya yang hadir dan menampilkan berbagai potensi yang dimiliki. Baginya, kehadiran mereka ini merupakan masa depan Kota Surabaya.

"Anak-anak ini merupakan masa depan Kota Surabaya. Mereka hadir dengan menampilkan berbagai karyanya dan ini menjadi catatan baik bagi Kota Surabaya," kata Rita Pramawati.

Rita juga mengucapkan selamat kepada Pemkot Surabaya yang telah berhasil meraih Kota Layak Anak Kategori Utama untuk yang kelima kalinya. Baginya, hal tersebut tentu saja sesuatu yang tidak mudah.

"Saya ingin mengingatkan kembali ada persiapan 2 tahun untuk menuju Kota Layak Anak yang sebenar-benarnya. Dengan capaian lima kali ini harus dipersiapkan betul. Saya percaya di bawah kepemimpinan Pak Eri Cahyadi, Surabaya terus maju menjadi Kota Layak Anak," pungkasnya. (*)

Reporter : Miranti Nadya | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.