21 April 2025

Get In Touch

Sekdaprov Jatim Dukung Pencegahan Korupsi di BUMD

Sekda Prov Jatim Adhy Karyono menerima kenang-kenangan dalam acara Bimtek Anti Korupsi di Bank Jatim.
Sekda Prov Jatim Adhy Karyono menerima kenang-kenangan dalam acara Bimtek Anti Korupsi di Bank Jatim.

SURABAYA (Lenteratoday) – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono,  mendukung upaya pencegahan korupsi di berbagai instansi. Salah satunya yang dilakukan KPK RI melalui secara Bimbingan Teknis Pemberdayaan Dunia Usaha Antikorupsi  di Bank Jatim, Surabaya, Rabu (31/8/2022).

Dalam acara bertemakan "Mewujudkan Dunia Usaha Antikorupsi Melalui Penanaman Nilai-nilai Integritas" itu, Adhy Karyono mengatakan bahwa tindakan preventif sangat penting dalam gerakan antikorupsi.

"Di Pemprov Jatim, kita punya Inspektorat sebagai auditor kita yang secara rutin melakukan pengawasan. Tapi itu tentu tidak cukup. Maka kami menyambut baik program pendidikan ini sebagai tindakan preventif," ujarnya.

Untuk diketahui, acara ini dihadiri oleh BUMD dan seluruh anak perusahaannya. Mereka yang hadir mmerupakan manajemen pertama dan komisaris yang berjumlah sekitar 100 orang.

Menurut Adhy, keterlibatan BUMD dinilai strategis karena mereka juga bagian dari pemerintah. Di mana akan berkaitan erat dengan pemerintah provinsi maupun pusat.

"Jadi kami sangat mendukung upaya-upaya untuk mencegah potensi kemungkinan penyimpanan yang terjadi. Karena kalau sudah terjadi penyimpangan, itu kami serahkan ke Biro Hukum. Kami tidak ada toleransi untuk pelaku. Tapi yang paling utama memang pencegahan," jelasnya.

Di akhir, mantan Staf Ahli Kementerian Sosial RI itu menekankan jika dari awal Pemprov Jatim dan OPD terkait melakukan analisis kebutuhan sejak awal. Kemudian, akan terus dilakukan pengendalian di lapangan sebelum bekerjasama dengan Kejaksaan Tinggi untuk mengidentifikasi jika sudah ada dugaan terhadap kasus tertentu.

Sementara itu, Direktur Jejaring Pendidikan KPK RI, Aida Ratna Zulaiha mengatakan bahwa acara ini dilakukan untuk memberikan pemahaman atau penanaman nilai-nilai integritas anti korupsi semua lapisan masyarakat dan pemerintahan. Dia mengatakan bahwa acara serupa dilaksanakan di provinsi lain.

"Dari pantauan KPK, ternyata tindak pidana korupsi itu tidak hanya melibatkan unsur penyelenggaraan negara. Justru ada dua sisi di sana. Ada pemerintahan ada juga pelaku usaha. Karena biasanya kalau korupsi yang dilakukan oleh pelaku usaha terkait dengan program-program perizinan itu semuanya melibatkan pemerintahan," terangnya. (*)

Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.