Kediri - Pemkot Kediri melalui Dinas Sosial kembali membagiratusan paket sembako kepad juru parkir yang terkena imbas kebijaksanaanpenanganan wabah Covid 19. Pembagian ini merupakan yang kesekian kalinya Si Jamal (Sinergi untuk Jaring PengamanSosial), program khusus untuk memberikan perhatian kepada pihak-pihak yangterkena imbas pandemi Corona.
Program Si Jamal ini adalah gabungan darilembaga-lembaga amal resmi Pemerintah Kota Kediri. Selama Pandemi Covid 19,Pemkot Kediri membuka donasi yang kemudian akan disalurkan kepada orang yangmembutuhkan.
Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Ir. TriyonoKutut P. MM., mengatakan bantuan dari Si Jamal ini diprioritaskan untuk wargaKota Kediri yang benar-benar membutuhkan di tengah pandemi Corona, termasukjuru parkir di Kota Kediri.
“Selama Covid, penghasilan mereka sangatberkurang, karena sejak adanya wabah corona ini, masyarakat sudah sedikit yangkeluar rumah, jadinya retribusi parkir juga menurun drastis. Masyarakat lebihmemilih beraktivitas di rumah sehingga berdampak pada pemasukan retribusiparkir,” ujarnya.
Sebelumnya, melalui Si Jamal, donasi darimasyarakat ini telah disalurkan di berbagai kalangan seperti bantuan bahanmakanan bagi warga yang diisolasi, bantuan sembako bagi tukang becak dan sopirangkot, dan lain sebagainya.
Pemkot menggandeng lembaga amal, yakni Baznas(Badan Amal Zakat Nasional), Rumah Zakat, Yatim Mandiri, BMH (Baitul MaalHidayatullah), NH (Nurul Hayat), LMI, Sahabat Mustahiq, dan Al Haromain.Sasaran pemberian bantuan ini adalah warga Kota Kediri yang membutuhkan ditengah pandemi Covid-19.
Suwito, 52, salah seorang jukir penerimabantuan paket sembako menyatakan syukurnya atas pemberian bantuan tersebut. "Alhamdulillah,bantuan ini sangat bearrti. Ini bisa menyambung kebutuhan makan sekitar 2-3hari. “ucap Suwito dengan mataberkaca-kaca.
Sebanyak 216 juru parkir di Kota Kediri mendapatkanbantuan paket sembako yang berisi; beras, telor, kecap, dan minyak goreng.Selain menerima sembako, para jukir juga menerima masker serta tambahanpengarahan untuk tetap memakai masker dan sering cuci tangan oleh petugas dariSi Jamal.
Rasa syukur juga disampaikan oleh Khoirul Anwar, seorang jukir yang bertugas di Jalan Patimura. “Sebelum ada corona biasanya satu kali shift saya bisa mendapatkan 50.000, kalau sekarang dapat 10.000 atau 20.000 sudah sangat disyukuri,” ujarnya.
Keluhan Khoirul sama dengan jukir yang lain, “Jarang sekali ada kendaraan yang berhenti untuk parkir,” dengan demikian penghasilannya juga menurun drastis. (gos)
.jpg)
