17 April 2025

Get In Touch

Demokrat Instruksikan Kadernya Ikut Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

Ratusan mahasiswa UIN Ar-raniry Banda Aceh saat melakukan aksi tolak kenaikan BBM di Gedung DPRA, Senin (5/9/2022) -Ant
Ratusan mahasiswa UIN Ar-raniry Banda Aceh saat melakukan aksi tolak kenaikan BBM di Gedung DPRA, Senin (5/9/2022) -Ant

JAKARTA (Lenteratoday) -Partai Demokrat mengintruksikan seluruh kadernya di Indonesia untuk ikut aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, kenaikan harga BBM sangat menambah beban rakyat, padahal situasi ekonomi saat ini belum pulih sepenuhnya akibat pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, pimpinan Partai Demokrat menginstruksikan kepada kadernya mengambil langkah dan tindakan.

"Selain menyuarakan di parlemen terkait penolakan ini, di 514 dewan pimpinan cabang kabupaten/kota juga diminta untuk melakukan aksi penolakan kenaikan BBM ini," jelas Kamhar megutip Bisnis, Rabu (7/9/2022).

Meski begitu, dia mengingatkan kader Demokrat tak perlu menangis saat menyampaikan argumen penolakan kenaikan harga BBM. Dia menyinggung aksi para elite PDI Perjuangan (PDIP) saat menolak kenaikan harga BBM pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Ternyata saat ini ketika [PDIP] berkuasa bisa memahami kenaikan BBM, padahal tak ada situasi yang benar-benar mendesak," ujarnya.

Kamhar menganggap alasan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi karena beban APBN terlalu berat tak tepat. Menurutnya, banyak jalan lain yang bisa diambil pemerintah jika benar-benar prorakyat, seperti relokasi anggaran dengan meninjau ulang proyek Ibu Kota Negara (IKN) dan infrastruktur yang tak prioritas.

Dia merasa pemerintah hanya mengambil jalan pintas untuk memenuhi target, namun dengan memberikan beban kepada rakyat.

"Menaikkan harga BBM untuk menekan beban APBN ini langkah paling instan dan paling mudah, tapi sekaligus juga menunjukkan pemerintah tak kreatif tak punya hati," tutupnya (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.